Belum selesai dengan Bencana Asap, kini Pemerintah kembali harus menyelesaikan Bencana Banjir yang melanda Jambi
Berikut berita yang kami peroleh dari Liputan6.com
Kabut asap yang
sempat sempat menyelimuti langit Jambi berangsur hilang disapu hujan. Sudah 1
pekan terakhir hujan mengguyur Jambi.
Namun kini kabut asap justru berganti dengan ancaman bencana lain. Hanya dalam hitungan hari, sejumlah wilayah di Jambi mulai dilanda banjir akibat hujan lebat.
Melihat kondisi itu, Pejabat Gubernur Jambi Irman berencana mengubah posko Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) menjadi pos penanganan bencana banjir dan tanah longsor.
"Kita minta buat posko baru untuk penanganan banjir dan tanah longsor. Terutama posko karhutla saya minta diubah menjadi pos penanganan banjir," ujar Irman di Jambi, Kamis 12 November 2015.
Namun kini kabut asap justru berganti dengan ancaman bencana lain. Hanya dalam hitungan hari, sejumlah wilayah di Jambi mulai dilanda banjir akibat hujan lebat.
Melihat kondisi itu, Pejabat Gubernur Jambi Irman berencana mengubah posko Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) menjadi pos penanganan bencana banjir dan tanah longsor.
"Kita minta buat posko baru untuk penanganan banjir dan tanah longsor. Terutama posko karhutla saya minta diubah menjadi pos penanganan banjir," ujar Irman di Jambi, Kamis 12 November 2015.
Menurut Irman, berdasarkan laporan
dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, ada 5 daerah
kabupaten/kota masuk kategori rawan banjir bandang. Kelima daerah itu adalah
Kabupaten Kerinci, Merangin, Sarolangun, Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dan
Kota Sungaipenuh.
"Selain itu, kita juga sudah layangkan surat ke seluruh bupati dan walikota untuk mendata dan melaporkan daerah mana saja di wilayahnya yang rawan banjir atau longsor. Kemudian data ini akan kita sampaikan ke pusat," tutur Irman.
Dia mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Jambi sudah memasuki musim hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
"Untuk saat ini kita fokus pada penanganan dini. Mengerahkan kekuatan BPBD di titik-titik rawan," pungkas Irman.
"Selain itu, kita juga sudah layangkan surat ke seluruh bupati dan walikota untuk mendata dan melaporkan daerah mana saja di wilayahnya yang rawan banjir atau longsor. Kemudian data ini akan kita sampaikan ke pusat," tutur Irman.
Dia mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Jambi sudah memasuki musim hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
"Untuk saat ini kita fokus pada penanganan dini. Mengerahkan kekuatan BPBD di titik-titik rawan," pungkas Irman.