Sunday 8 November 2015

Secara Ilmiah Alasan kenapa makan Harus dengan Tangan Kanan




Kalau makan kan kita lebih sering pakai sendok tuuh, daripada pakai tangan langsung. Apa lagi kalau makan di resto, nggak lucu kan kalau makan di pepEn**o, makan makanan Italia tapi pakai tangan. Bisa-bisa diketawain orang tuuh. Tapi ingat, kalau selain di tempat-tempat seperti itu, biasakan makan menggunakan tangan. Why???

Ingat Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan menggunakan tiga jari.” (HR. Muslim, HR. Daud)

Maksudnya, kita harus makan menggunakan tangan dan diutamakan 3 jari tangan yang dipakai untuk mengambil makanan yaitu ibu jari, jari manis dan jari tengah. Dan harus menggunakan tangan kanan.Sabda Rasulullah, "Janganlah makan menggunakan tangan kiri karena setan makan menggunakan tangan kiri."

Secara ilmiah yang dilakukan dengan sebuah penelitian, kedua belah tangan kita ada mengeluarkan 3 macam enzim, tetapi konsentrasi di tangan kanan kurang sedikit dari yg kiri. Ini adalah karena enzim yg ada di tangan kanan itu merupakan enzim yang dapat membantu proses pencernaan (digestion), ia merupakan the first process of digestion.

Rasulullah juga mengajarkan kalau kebiasaan Rasulullah sebelum makan adalah mengambil sedikit garam menggunakan kelingkingnya lalu menghisap garam itu. Secara ilmiah juga, garam adalah sumber mineral dari tanah yg diperlukan oleh badan kita.

Dua cecah garam dari jari kita itu adalah sama dengan satu liter air mineral. Kita berasal dari tanah maka sewajarnya bahan yang asal dari bumi (tanah) inilah yg paling berkhasiat untuk kita.
Sekarang udah tau kan kenapa Rasulullah mengajarkan kita hal-hal diatas??? So, jangan lupa untuk makan selalu pakai tangan kananmu, tapi jangan lupa cuci tangan pakai sabun yaa sebelum makan. Sesuai sabda Rasulullah SAW, "Barang siapa yang tidur sementara tangannya dipenuhi bau daging dan dan dia belum mencucinya lalu ditimpa oleh sesuatu maka janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri."

Menurut Sumber Lain :

Otak manusia terbagi menjadi dua hemisfer kiri dan kanan, bagian kiri tubuh dikontrol oleh bagian kanan otak dan sebaliknya. Kajian ilmiah mengenai aktivitas otak menunjukkan, secara umum lebih banyak aktivitas di bagian kiri otak ketika seseorang sedang berada dalam kondisi yang positif misalnya ramah, riang gembira dan sebagainya. Sifat-sifat negatif seperti menyendiri lebih aktif diotak sebelah kanan.

Mengapa saat kita dilanda masalah, meluahkan perasaan atau berbicara baik kepada diri sendiri atau kepada manusia lain sedikit dapat mengurangi tekanan di dalam diri kita? Ini mungkin disebabkan otak kiri terlibat lebih aktif dalam bahasa pertuturan, aktivitas berkomunikasi dengan tidak secara langsung membuat bagian kiri otak aktif lantas menimbulkan perasaan positif dan mengurangi tekanan perasaan.

Jadi jika kita kaitkan dengan aktivitas makan menggunakan tangan kanan yang mana akan mengaktifkan bagian kiri otak, bukankah ia akan menimbulkan perasaan positif? Lebih positif saat kita makan, lebih mudah makanan dicerna dan makin enak badanlah tubuh.

Makan dengan tangan kiri mengaktifkan otak kanan yg dikaitkan dengan sifat-sifat negatif, sebab itulah makan dengan tangan kiri meniru setan karena sifat setan itu sendiri yang penuh dengan dengki dan sombong. Lebih bahaya lagi apabila perbuatan makan dengan tangan kiri itu juga akan membuat manusia lebih mementingkan diri sendiri dan tidak peduli lagi pada orang lain terutama dalam hal makan tersebut.

Masih ingat lagi ketika mulai memasuki bidang layanan VIP, kami rekan-rekan kerja diarahkan untuk menghadiri kursus etika pakaian dan makanan. Kami diajarkan cara berpakaian yang "benar" termasuk cara menggunakan segala jenis sendok garpu pisau, etika makan barat sebagai persiapan untuk meghadiri majelis-majelis resmi, ini termasuk dengan menyuap makanan dengan tangan kiri.

Pertanyaannya adalah, jika etika makan ala barat dipraktikkan oleh elit masyarakat kita yang rata-ratanya adalah pemimpin, maka lebih sering otak kanan diaktifkan ketika makan yg mana ia bisa dikaitkan dengan sikap negatif, menyendiri dan pentingkan diri sendiri, mungkinkah itu penjelasan mengapa pemimpin -pemimpin kita rata-ratanya membuat keputusan lebih untuk kepentingan diri, golongan dibandingkan masyarakat? Mungkinkah ini penjelasan mengapa manusia yang kaya makin bertambah kaya, berdagang dan mengambil untung berlipat-lipat tanpa menghitung dampak terhadap masyarakat dan lingkungan?

No comments:

Post a Comment