Sunday, 12 June 2016

Tujuan Puasa menjadikan Cerdas, Bersyukur dan Bertaqwa



Tausiyah ini disampaikan kemarin 7 ramadhan 1437 H/ 12 Juni 2016 di masjid SMPN 252 Jakarta Timur,


 Pada kesempatan ini Imamul Muslimin KH. Drs. Yakhsyallah Mansur menyampaikan nasehat tentang Tujuan berpuasa. Diawali dengan cerita beliau ketika berkunjung ke Bangkok, di sana beliau ditanya oleh Guide ( Pemandu Wisata). “ Kenapa umat islam sanggup/mampu berpuasa hingga berjam-jam, sedangkan saya tidak makan beberapa jam saja sudah merasa sangat lapar dan tidak kuat?”, tutur Guide tersebut. Maka Imamul Muslimin menjawab ,” Kami mampu melaksanakan Puasa karena niat karena Alloh SWT dan dengan cara yang benar sesuai sunnah Rosulullah SAW”.
Selanjutnya Imamul Muslimin menyampaikan tujuan puasa yang tertera dalam QS: Al Baqarah : 183-186.

QS: Al Baqarah :183-186
 (183). Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (184). (yaitu) dalam beberapa hari tertentu. Barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib baginya mengganti) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan , maka itu lebih baik baginya, dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(185). (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.(186). Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdo'a kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi (perintah-Ku) dan beriman kepada-Ku, agar mereka mendapat petunjuk.
Perintah Alloh SWT tentang puasa hanya ada dalam Al-Qur’an hanya ada dalam surah Al-Baqarah dan tidak diulang-ulang penyebutannya. Sungguh sesuatu yang spesial bagi ummat islam dapat menjalankan ibadah puasa ini.

Jama'ah (muslimin & muslimat) mendengarkan ceramah Imamul Muslimin


Berdasarkan Ayat di diatas, Imamul Muslimin menjelaskan ada 3 Tujuan Puasa. Yaitu sebagai berikut ;
11.   Agar menjadi orang yang cerdas “لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Orang yang cerdas adalah orang yang dapat memahami inti dari sebuah permasalahan dan setiap perkataannya mengandung Nash/ bermakna.
Sebagai gambaran orang yang cerdas ;
Ketika Rosulullah bertanya kepada para sahabat, “siapa orang yang miskin?”, para sahabat menjawab, “ orang miskin adalah orang yang tidak memiliki harta “, Rosul berkata, “ Bukan, orang miskin adalah orang yang memiliki harta, namun tidak dapat memberi manfaat untuk dirinya ketika dia mati”.
Rosulullah SAW pernah bertanya pula, “manakah hartamu?”, para sahabat menjawab.” Ini dan itu, juga yang ini dan seterusnya…”, Rosul  berkata ‘”Bukan, hartamu adalah apa saja yang telah kamu makan, apa saja yang sedang kamu pakai, dan apa-apa yang telah kamu infaqkan”.
Selanjutnya Rosul juga pernah menanyakan kepada para sahabat tentang orang yang mandul dan orang yang kuat, maka rosulullah SAW menjelaskan bahwa orang yang Mandul adalah orang yang memiliki anak, namun anaknya tidak dapat memberi kebaikan atau manfaat bagi orang tuanya. Sedangkan orang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah.

22.       Agar menjadi orang yang bersyukur “لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Imamul Muslimin mengajak kita untuk selalu bersyukur dalam kehidupan ini, bagaimana caranya?
Bersyukur dengan cara menggunakan Ni’mat Alloh SWT sesuai dengan apa yang ditentukan oleh Alloh SWT. Dalam Al Qur’an Alloh SWT mengingatkan kepada kita “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak “, QS:Al Kautsar:1.
Dan syarat untuk bersyukur adalah dengan Ilmu, kita harus bersyukur dipersaudarakan oleh Alloh SWT dalam Al-Jama’ah. Sungguh sebuah nikmat yang luar biasa, karena jika semua isi bumi ini dibelanjakan untuk mempersaudarakan seseorang dengan yang lain maka tidak akan pernah bias jika Alloh SWT tidak menghendaki.

33.       Agar menjadi orang yang bertaqwa “لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Sudah sangat sering kita mendengar bahwa tujuan berpuasa adalah mendidik kita untuk menjadi hamba yang bertaqwa.