Tausiyah ini disampaikan kemarin 7 ramadhan 1437 H/ 12 Juni
2016 di masjid SMPN 252 Jakarta Timur,
Pada kesempatan ini Imamul Muslimin KH. Drs. Yakhsyallah
Mansur menyampaikan nasehat tentang Tujuan berpuasa. Diawali dengan cerita
beliau ketika berkunjung ke Bangkok, di sana beliau ditanya oleh Guide (
Pemandu Wisata). “ Kenapa umat islam sanggup/mampu berpuasa hingga berjam-jam,
sedangkan saya tidak makan beberapa jam saja sudah merasa sangat lapar dan
tidak kuat?”, tutur Guide tersebut. Maka Imamul Muslimin menjawab ,” Kami mampu
melaksanakan Puasa karena niat karena Alloh SWT dan dengan cara yang benar
sesuai sunnah Rosulullah SAW”.
Selanjutnya Imamul Muslimin menyampaikan tujuan puasa yang
tertera dalam QS: Al Baqarah : 183-186.
QS: Al Baqarah :183-186 |
(183). Wahai
orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (184). (yaitu) dalam beberapa
hari tertentu. Barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajib baginya mengganti) sebanyak hari yang ditinggalkan itu
pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya, wajib
membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan
kerelaan hati mengerjakan kebajikan , maka itu lebih baik baginya, dan berpuasa
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(185). (Beberapa hari yang ditentukan
itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al
Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang
siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit
atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib menggantinya), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, agar kamu bersyukur.(186). Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila dia berdo'a kepada-Ku. Maka hendaklah
mereka memenuhi (perintah-Ku) dan beriman kepada-Ku, agar mereka mendapat
petunjuk.
Perintah Alloh SWT tentang puasa hanya ada dalam Al-Qur’an
hanya ada dalam surah Al-Baqarah dan tidak diulang-ulang penyebutannya. Sungguh
sesuatu yang spesial bagi ummat islam dapat menjalankan ibadah puasa ini.
Jama'ah (muslimin & muslimat) mendengarkan ceramah Imamul Muslimin |
Berdasarkan Ayat di diatas, Imamul Muslimin menjelaskan ada
3 Tujuan Puasa. Yaitu sebagai berikut ;
11.
Agar menjadi
orang yang cerdas “لَعَلَّهُمْ
يَرْشُدُونَ “
Orang yang cerdas adalah orang yang dapat
memahami inti dari sebuah permasalahan dan setiap perkataannya mengandung Nash/
bermakna.
Sebagai gambaran orang yang cerdas ;
Ketika Rosulullah bertanya kepada para
sahabat, “siapa orang yang miskin?”, para sahabat menjawab, “ orang miskin
adalah orang yang tidak memiliki harta “, Rosul berkata, “ Bukan, orang miskin
adalah orang yang memiliki harta, namun tidak dapat memberi manfaat untuk
dirinya ketika dia mati”.
Rosulullah SAW pernah bertanya pula, “manakah
hartamu?”, para sahabat menjawab.” Ini dan itu, juga yang ini dan seterusnya…”,
Rosul berkata ‘”Bukan, hartamu adalah
apa saja yang telah kamu makan, apa saja yang sedang kamu pakai, dan apa-apa
yang telah kamu infaqkan”.
Selanjutnya Rosul juga pernah menanyakan
kepada para sahabat tentang orang yang mandul dan orang yang kuat, maka
rosulullah SAW menjelaskan bahwa orang yang Mandul adalah orang yang memiliki
anak, namun anaknya tidak dapat memberi kebaikan atau manfaat bagi orang
tuanya. Sedangkan orang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya
ketika marah.
22.
Agar menjadi
orang yang bersyukur “لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ “
Imamul Muslimin mengajak kita untuk selalu
bersyukur dalam kehidupan ini, bagaimana caranya?
Bersyukur dengan cara menggunakan Ni’mat
Alloh SWT sesuai dengan apa yang ditentukan oleh Alloh SWT. Dalam Al Qur’an
Alloh SWT mengingatkan kepada kita “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu
nikmat yang banyak “, QS:Al Kautsar:1.
Dan syarat untuk bersyukur adalah dengan
Ilmu, kita harus bersyukur dipersaudarakan oleh Alloh SWT dalam Al-Jama’ah. Sungguh
sebuah nikmat yang luar biasa, karena jika semua isi bumi ini dibelanjakan
untuk mempersaudarakan seseorang dengan yang lain maka tidak akan pernah bias jika
Alloh SWT tidak menghendaki.
33.
Agar
menjadi orang yang bertaqwa “لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ “
Sudah sangat sering kita mendengar bahwa
tujuan berpuasa adalah mendidik kita untuk menjadi hamba yang bertaqwa.