Showing posts with label sport. Show all posts
Showing posts with label sport. Show all posts

Monday, 31 October 2016

OUTBOUND & LEADERSHIP TRAINING (UMPK)


Wanayasa, 29-30 Oktober // 28-29 Muharram 1438 H

Tempat yang indah dan sejuk, memberi ketentraman dalam jiwa tersendiri. diiringi alunan gemercik air gunung yang mengalir, menghantarkan kami melupakan sejenak beban dan penatnya hidup di kota. Alam indah Wanayasa memberi suasana yang berbeda.

Villa Al Khansa, Wanayasa-Purwakarta. (umpk.doc)
Suasana hening terpecahkan oleh suara Adzan berkumandang, pertanda fajar sudah datang. Bukan pertanda sholat subuh, namun ini pertanda 1/3 dari malam yang dijanjikan oleh Alloh SWT sebagai waktu yang tepat untuk bermunajat kepadanya. seluruh peserta dan panitia bersegera merapikan kembali tempat tidurnya, menyingkap selimut yang menutupi tubuh saat dini hari yang dingin menyentuh tulang.
Semua orang berpakaian rapi dan wangi untuk berjamaah melaksanakan Qiyamullail (Sholat TAHAJUD), indahnya berjamaah saling memberi semangat kepada saudaranya yang masih dalam keadaan kantuk. semi sama-sama mengharap Ridho dan ampunan dari Alloh SWT.
Peserta dan panitia mendengarkan kuliah subuh setelah Sholat Tahajud & Subuh Berjamaah. (umpk.doc)

 Acara OUTBOUND & LEADERSHIP TRAINING (UMPK) dibuka secara resmi oleh Bapak Sumanto selaku Penanggung Jawab dengan suara sirine dari megaphone..
 
Penanggung jawab acara (Bapak Sumanto) membuka secara resmi acara. (umpk.doc)

Setelah acara pembukaan ini, setiap peserta mendapatkan seragam (Kaos + Topi) buat Outbound

Bapak Sumanto (kiri) memberikan secara simbolis kepada ustadz dery (kanan) sebagai peserta. (umpk.doc)
Coba kita intip yuuuk, siapa yang menyiapkan ini semua.. hehehe

Pak Sobari (Bag. Logistik & Perlengkapan). (umpk.doc)

Ternyata Pak de Sobari yang sibuk banget dari pagi-pagi buta nyiapin seragam buat para peserta. Waaah jazakalloh khaira ya pak de... xixixixi

seluruh peserta sedang coffebreak . (umpk.doc)

Hmmmmm, enaknya dingin-dingin minum kopi panas or wedang jahe. (umpk.doc)

Ternyata banyak cara untuk membangun kebersamaan bersama teman, sahabat, tetangga dan tentunya keluarga sesama muslim. buktinya dengan duduk bersama minum kopi aja jadi moment yang indah ya... hehe

Seluruh peserta melakukan senam pagi. (umpk.doc)

Senam pagi tapi pake gendong-gendong segala nih... (umpk.doc)




Segeeerrrr banget udara pagi di wanayasa sambil kita berolah raga, sampe gendong-gendongan segala nih... wkwkwkwkwk





















Sunday, 8 November 2015

MotoGP 2015 : Sejarah Baru Valentino Rossi

Sejarah baru MotoGP dan khususnya bagi Valentino Rossi dengan membuat rekor baru di seri terakhir MotoGP akhir pecan kemarin.


Sumber : Liputan6.com
Valentino Rossi harus menyerah mengejar perburuan gelar juara dunia MotoGP 2015. The Doctor hanya sanggup finis di urutan ke-4 setelah start dari urutan terbuncit.
Sedangkan rekan satu timnya, Jorge Lorenzo, memastikan gelar juara dunia MotoGP 2015 setelah keluar sebagai juara di seri terakhir MotoGP Valencia, Minggu (8/11/2015). Podium diihuni oleh tiga pembalap Spanyol. Posisi kedua didapatkan oleh pembalap Spanyol, Marc Marquez, dan ketiga ditempati oleh Dani Pedrosa.
Begitu lampu hijau dinyalakan, fokus tertuju pada dua pembalap urutan paling depan dan belakang. Lorenzo mengawali start dengan mulus, sedangkan Rossi langsung menyodok ke peringkat 12.
The Doctor menunjukkan kelasnya sebagai pembalapan berpengalaman. VR46 sukses melewati lawan-lawan di depannya. Di lap ke-12, pembalap asal Italia ini sudah mencapai peringkat 4. Dia melewati rekan senegaranya yang menggeber Ducati, Andrea Dovizioso. Hanya butuh 6 lap bagi Rossi untuk mencapai posisi itu.
Sayangnya, Rossi kesulitan mengejar 3 pembalap di depan: Lorenzo, Marc Marquez, dan Dani Pedrosa. Walhasil, Lorenzo melenggang tanpa gangguan berarti. Terlebih, Marc Marquez cenderung pasif. Perebutan tempat 2-3 menjadi milik Marquez dan Pedrosa.
Setelah 30 lap, Lorenzo akhirnya menyentuh garis finis di urutan pertama disusul Marquez dan Pedrosa. Sedangkan Rossi hanya bisa terpaku tidak bisa mencapai posisi lebih baik guna mendekati Lorenzo.
X-Fuera, julukan Lorenzo, keluar sebagai juara dengan mengemas 330 poin, berselisih 5 poin dari Rossi yang finis di urutan ke-4. Dan ini menjadi gelar ketiga bagi Lorenzo setelah dia merebutnya di musim 2010 dan 2012

Friday, 6 November 2015

Flashback Rossi Start di posisi akhir

Sumber Berita : Kompas.com

 

Bagi anda penggemar  MotoGP bersiaplah menyaksikan Race terakhir Musim 2015 karena  jadi salah satu balapan yang akan dikenang, khususnya untuk Valentino Rossi. "The Doctor" harus start dari posisi paling buncit untuk mendapatkan juara dunia.
Memang, Rossi cukup piawai jika diminta untuk mendahului banyak motor dalam sekali balapan. Terbukti, beberapa kali start dari posisi yang kurang baik, Rossi tetap konsisten naik podium. Namun, dalam catatan sejarah, Rossi tak pernah sukses saat memulai lomba dari belakang.

Qatar dan pasir

Rossi pernah dua kali mengalami hal yang sama. Pertama, saat MotoGP Qatar 2004. Ini adalah lomba pertama yang diselenggarakan di Sirkuit Losail. Rossi dihukum start dari belakang karena krunya dituduh membersihkan lintasan dari pasir.

Kemelut terjadi. Rossi bahkan sempat menuduh Sete Gibernau yang mengadukan soal ini. Maklum, pada musim itu, Sete dan Rossi bersaing ketat.
Saat balapan, Rossi harus start dari posisi ke-23. Tak sampai 10 putaran, dia sudah berhasil masuk grup lima besar. Bahkan, ia sempat merebut posisi keempat dan menyebabkan Alex Barros terjatuh. Namun, sial, Rossi terjatuh akibat melewati pasir dan terpeleset. Dia pun gagal menyelesaikan lomba.

Assen dan cedera

Momen kedua adalah balapan di Assen, Belanda, pada 2006. Rossi mengalami kecelakaan pada latihan bebas dan tidak berhasil membukukan waktu kualifikasi.

Meski harus start dari posisi buncit, Rossi sukses menjalani operasi pergelangan tangan dan berhasil mengikuti lomba. Sambil menahan sakit, "The Doctor" mengakhiri lomba di posisi kedelapan. Hasil yang cukup baik, mengingat kondisi tangan yang tidak fit.

Valencia

Posisi tidak menguntungkan start dari belakang pun kembali dialami Rossi di Valencia 2015. Jika menengok sejarah, sukses memang masih jauh. Namun, Rossi sudah mengatakan tidak akan menyerah. Dia berjuang mengejar Lorenzo meski akan sangat sulit.

 

Monday, 26 October 2015

HOT : Rossi vs Marquez



Sumber : detik.com


Valentino Rossi menduga rivalnya, Marc Marquez, sengaja 'bermain-main' dengannya untuk mengganggu persaingan gelar juara dunia. Puncaknya adalah terjadinya insiden di Sepang. Benarkah tudingan Rossi?

Penilaian Rossi bermula di MotoGP Australia lalu. Saat itu terjadi pertarungan ketat hampir sepanjang balapan antara empat pebalap terdepan, yakni Jorge Lorenzo, Marquez, Rossi, dan Andrea Iannone.

Di seri tersebut, Lorenzo berhasil melesat selepas start dan memimpin balapan. Nah, duel ketat terjadi antara Marquez, Rossi, dan Iannone. Ketiga pebalap berbeda tim itu saling menyalip sepanjang jalannya balapan.

Meski lebih banyak terlibat duel dengan Rossi dan Iannone, namun pada akhirnya Marquez justru mampu juara. Dia memacu motornya di lap-lap akhir, lantas menyalip Lorenzo di putaran pamungkas. Tempat ketiga jadi milik Iannone di seri ini, sementara Rossi harus puas di urutan empat.

Usai balapan, Rossi mengaku meninjau video dan melihat adanya keanehan. Dia menuding Marquez cuma bermain-main dengannya dan Iannone, sebelum melakukan serangan ke Lorenzo di putaran terakhir. Rider Movistar Yamaha ini menilai Marquez punya kecepatan yang sangat bagus dan seharusnya bisa memenangi balapan dengan mudah, alih-alih berduel ketat di belakang Lorenzo.

Duel itu diyakini dilakukan agar Lorenzo bisa membuka jarak, sehingga kesempatan untuknya finis di depan rekan setimnya itu kecil. Jika melihat catatan, memang jarak antara Marquez-Lorenzo dengan Iannone-Rossi cukup lebar. Marquez menuntaskan balapan dengan catatan 40 menit 33,849 detik, hanya 0,249 detik di depan Lorenzo. Sementara Iannone berjarak 0,930 detik dari Marquez, dengan Rossi berselisih 1,058 detik.

Rossi pun menyebut ada upaya dari Marquez untuk membantu Lorenzo dalam merebut gelar juara dunia, hal ini setidaknya didukung fakta bahwa keduanya rekan senegara. Insiden serupa diduga terjadi di Sepang, setidaknya menurut kubu Rossi, namun kali ini berujung dengan insiden besar.

Rossi dan Marquez terlibat duel langsung antara lap keempat dan ketujuh. Duel ini lantas berakhir setelah Marquez terjatuh. Rider Repsol Honda itu tampak mendapatkan dorongan dari Rossi saat keduanya sama-sama hendak keluar tikungan. Insiden ini sudah diselidiki dan berakhir dengan hukuman tiga poin penalti untuk Rossi, sehingga pebalap 36 tahun itu bakal memulai balapan terakhir di Valencia pada posisi terbawah.

Tudingan Rossi bahwa Marquez mencoba menghambatnya sedikit banyak bisa diamati dari data balapan. Statistik lansiran situs resmi MotoGP sendiri melihat Yamaha kalah urusan kecepatan dari Honda dan Ducati di Sepang.

Empat pebalap dengan kecepatan tertinggi adalah penunggang Honda dan Ducati. Pedrosa jadi pemuncak daftar dengan kecepatan tertinggi tembus 330 km/jam, di mana rata-rata laju tercepatnya 327,6 km/jam. Marquez, sementara itu ada urutan ketiga dengan kecepatan tertinggi 327,4 km/jam. Dia punya rata-rata 326,2 km/jam.

Sebagai perbandingan, catatan ini jauh lebih baik daripada Rossi yang cuma menempati urutan tujuh, bahkan Lorenzo di posisi enam. Kecepatan tertinggi Rossi di seri ini hanya 325,9 km/jam, sementara rata-rata laju terbaiknya cuma 324,9 km/jam. Lorenzo di sisi lain, terekam punya kecepatan tertinggi di angka 326,5 km/jam dengan rata-rata 325,6.

Lebih jauh, bagaimana laju Marquez dan Rossi di balapan bisa ditilik dari catatan waktu per putaran. Marquez dalam tujuh putaran yang dilaluinya punya catatan terbaik di lap kedua dengan dua menit 0,818 detik. Namun setelah itu catatannya langsung anjlok ke dua menit 2,003 detik pada putaran ketiga, di mana dia dilewati Lorenzo.

Di titik ini, Marquez belum terlibat pertarungan dengan Rossi. Setelah itu catatan waktunya tampak naik turun. Di putaran keempat, Marquez punya catatan dua menit 1,360 detik alias lebih dari 0,5 detik lebih cepat dari lap sebelumnya. Di putaran kelima catatannya merosot lagi jadi dua menit 2,107 detik menyusul duel dengan Rossi, lalu membaik kembali jadi dua menit 1,938 detik di putaran keenam. Putaran keenam inilah yang merupakan putaran sempurna terakhirnya sebelum jatuh.

Sementara Rossi punya catatan waktu yang lebih stabil. Pada lap kedua dia mencatatkan dua menit 1,268 detik, berikutnya dua menit 1,361 detik. Catatannya sempat membaik di lap keempat saat akan bertarung dengan Marquez, yakni dua menit 1,127 detik.

Duelnya dengan Marquez membuat laju Rossi terhambat. Tampak dari catatan waktunya di putaran lima yang cuma dua menit 2,363 detik. Tapi Rossi kemudian mampu mempertajam catatannya menjadi dua menit 1,937 detik di lap keenam, sebelum terjadinya insiden di putaran ketujuh.

Membandingkan data tersebut, patut disebut bahwa Marquez sebenarnya punya potensi lebih baik di seri ini ketimbang Rossi. Setidaknya tampak dari rata-rata kecepatan tertinggi dan kemampuan melahap per putaran yang terlihat dari catatan-catatan waktu terbaik.

Lantas apakah berarti Marquez menahan diri untuk melaju dengan kemampuan maksimalnya? Tak serta merta bisa dipastikan juga karena data statistik terkadang tak mencerminkan kondisi di trek, seperti adanya gangguan teknis atau hal lainnya. Marquez pribadi terus menegaskan tak ada niat untuk sengaja menganggu Rossi, sebagaimana ditudingkan kubu rivalnya tersebut sejak MotoGP Australia lalu.

"Saya tidak mengerti realita atau alasan dari tim Valentino karena di Australia saya berusaha sangat keras dan saya memenangi balapan, jadi saya tidak tahu apa yang mereka inginkan," katanya dikutip Crash.

"Di sini saya mencoba menekan di awal balapan dan mencatatkan dua menit 00 detik di lap kedua. Ketika dia melewati saya pertama kali, saya mencoba mengikuti tapi kemudian saya melihat saya bisa lebih cepat dan mencoba menjalani balapan saya sendiri."

"Tentu saja saya mencoba melewatinya untuk menekan dan membuka jarak antara saya dan dia. Valentino mengganggu saya dan saya mengganggu Valentino karena kami tidak bisa menemukan kecepatan terbaik."

"Ketika Valentino di depan, dia tidak begitu cepat dan setelah insiden tersebut, catatan waktunya satu menit koma banyak dan dua menit koma sedikit, dan saya berpikir bahwa saya mampu melaju lebih cepat," demikian Marquez.

Perbandingan Catatan Waktu Marquez-Rossi di Tujuh Lap Pertama.

Marquez:
Lap 1: 2'06.559 (Posisi 2)
Lap 2: 2'00.818 (Posisi 2)
Lap 3: 2'02.003 (Posisi 3)
Lap 4: 2'01.360 (Posisi 4)
Lap 5: 2'02.107 (Posisi 3)
Lap 6: 2'01.938 (Posisi 3)
Lap 7: 2'39.713 (Out)

Rossi:

Lap 1: 2'06.943 (Posisi 3)
Lap 2: 2'01.268 (Posisi 4)
Lap 3: 2'01.361 (Posisi 4)
Lap 4: 2'01.127 (Posisi 3)
Lap 5: 2'02.363 (Posisi 4)
Lap 6: 2'01.937 (Posisi 4)
Lap 7: 2'04.166 (Posisi 3)