Belakangan ini, pemberitaan mengenai virus Zika, begitu
marak dan tengah hangat-hangatnya dibicarakan diberbagai media, baik online
maupun media masyarakat terutama televisi di tanah air. Hal ini tak lain
dikarenakan penyebaran virus ini tengah begitu maasiv dan sedang terjadi di
Amerika latin terutama negara Brazil dan Kolombia. Dampak dari virus ini
disebut-sebut membawa dampak yang cukup serius dan cukup memperihatinkan bagi kesehatan.
Kondisi ini seolah menjadi ancaman besar untuk dunia kesehatan. Saking
maasivnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai harus membuat satgas khusus
untuk serangan virus ini.
Melihat begitu besarnya reaksi terhadap serangan penyakit
ini, maka rasanya kita pun perlu memahami seperti apa sih virus Zika ini dan
seperti apa penyebarannya dan bagaimana bahaya untuk kesehatan kita. Untuk
itulah, dibawah ini kita akan bahas seperti apa itu penyakit Zika dan
penjelasan lebih detailnya.
Apa Itu
Penyakit Zika?
Belakangan ini penyakit Zika begitu marak dibicarakan dan
begitu booming diberbagai pemberitaan. Nyamuk Aedes disebut-sebut sebagai salah
satu penyebab virus ini bisa menyebar antara satu penderita ke penderita lainnya.
Sebagaimana dikutip dari Wikipedia, menjelaskan bahwa virus Zika adalah sejenis
virus yang berasal dari family flaviviridae dan genus flavivirus yang mana, dua
jenis virus ini berasa dari nyamuk jenis Aedes. Virus Zika yang telah
menginfeksi manusia akan dapat menimbulkan beberapa gangguan pada tubuhnya. Beberapa
gangguan yang mungkin dinampakan diantaranya adalah demam, mata merah
(konjungtivitis), nyeri dibagian persendian dan juga ruam dibagian kulit.
Jika dilihat sekilas, dampak dari virus Zika, cenderung
lebih mirip dengan penyakit dengue dan chikungunga, serta masa berlangsungnya
bisa terjadi dalam beberapa hari bahkan satu minggu. Nah, kondisi inilah yang
pada umumnya akan membuat si penderita yang terinfeksi virus Zika mengalami kondisi
yang cukup mengkhawatirkan. Betapa tidak, beberapa dampak atau resiko yang
dirasakan seperti halnya demam, nyeri sendi dan resiko lain, akan tentu saja
membuat si penderita tidak mampu menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Terutama,
bila terjadi pada anak-anak, kondisi seperti ini tentu saja akan membuat setiap
orangtua merasa khawatir dan terus-terusan dihantui dengan perasaan yang tidak
tenang akan kesehatan si buah hatinya. Untuk itulah, mewaspadai segala macam
ancaman penyakit adalah perioritas paling penting dalam menjaga agar tubuh tetap
sehat.
Penyebaran
Virus Zika
Virus Zika awalnya diketahui pada tahun 1947, untuk pertama
kali virus jenis ini ditemukan pada seekor monyet rhesus di hutan Zika. Virus
ini kemudian ditemukan kembali pada nyamuk spesies Aedes Africanus di tempat
yang sama yakni di hutan Zika pada tahun 1948. Sementara pada manusia, virus
ini diketahuimenjangkiti seorang warga di daratan Nigeria pada tahun 1954.
Virus jenis ini, kemudian menjadi penyakit endemis dan mulai
menyebar ke luar Afrika dan Asia pada tahun 2007 kemarin di wilayah Pasifik
Selatan. Virus Zika kemudian kembali merebak ke permukaan dan menjadi ke khawatiran
paling besar di dunia kesehatan tatkala belakangan ini, mulai ditemukan pada
beberapa penderita yang menyerang masyarakat Brazil. Adapun penyebaran virus
ini mulai terjadi pada bulan Januari di tahun 2016 kemarin. Penyebaran ini
mulai merebak ke Amerika Utara, Karibia, Amerika Selatan, Afrika dan Samoa
(Ocenia). Sementara di tanah air sendiri, virus ini sudah ditemukan pada tahun
2015 lalu di Jambi.
Sementara untuk penyebaran di Samudra Pasifik sendiri, pada
tahun 2014 virus ini menyebar ke wilayah timur melintasi Samudra Pasifik hingga
ke bagian Polinesia Perancis, kemudian masuk ke Pulau Paskah di tahun 2015. Pada
awal tahun 2016 kemarin, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika
Serikat sampai mengeluarkan panduan perjalanan untuk negara-negara terjangkit
wabah ini, termasuk mengeluarkan panduan pencegahan yang dipertingkatkan dan
pertimbangan untuk menunda kehamilan bagi seorang wanita.
Hal serupa pun bahkan dilakukan oleh beberapa negara latin
seperti Ekuador, Kolumbia dan daerah sekitarnya yang memberikan himbauan untuk
masyarakat wanitanya agar menunda kehamilan sampai resiko tentang virus tersebut
bisa diketahui cara penangannnya.Melihat reaksi yang begitu besar terhadap
penyakit ini, maka sudah semestinya kita turut serta dalam menjaga dan
menggalangkan hidup sehat. Agar demikian, segala ancaman sakit dan resiko dari
serangan virus akan dapat diminimalisir.
Penyebab
Virus Zika
Penyebab peyakit Zika (Zika disease) ataupun demam Zika
(Zika fever) pada dasarnya adalah virus Zika itu sendiri. Virus jenis ini akan
dapat disebarkan kepada manusia oleh nyamuk berspesies Aedes yang terinfeksidengan
jenis virus serupa. Nyamuk ini akan menjadi terinfeksi setelah si nyamuk
mengigit penderita yang menderita atau telah terinfeksi dengan virus yang sama.
Pada konsepnya, setelah si nyamuk menggit si penderita, maka
ia akan bisa sangat aktif di siang hari dan hidup serta berkembang biak di
dalam ataupun di luar ruangan yang jaraknya dekat dengan manusia. Sama halnya dengan
penyebaran virus lain, nyamuk yang terinfeksi virus Zika lebih cenderung
menempati daerah-daerah atau tempat-tempat yang terdapat genangan air dan
bersuhu lembab. Meskipun kasus ini jarang terjadi, akan tetapi rupanya bahaya
virus ini bisa berdampak besar untuk si penderita, terutama wanita yang sedang
hamil. Pada kasus tertentu, virus Zika dapat ditransmisikan dari seorang ibu ke
bayi dalam kandungannya.
Dengan demikian, virus ini akan berkemungkinan dapat
ditularkan dari si ibu hamil kepada janin yang dikandungnya. Bukan hanya itu,
resiko lain yang juga bisa menyerang si bayi bila tidak terjadi dalam kandungan
adalah virus yang satu ini dapat ditularkan pada saat proses persalinan. Dengan
kata lain, kemungkinan lain yang juga bisa terjadi adalah ketika persalinan
seorang ibu hamil yang terinfeksi virus yang satu ini akan berkemungkinan
menularkan virusnya terhadap bayi yang baru dilahirkannya. Hingga sampai saat
ini, kasus penularan virus Zika melalui proses menyusui belum ditemukan,
sehingga
demikian, para ahli masih terus menganjurkan ibu yang
terinfeksi dengan virus Zika untuk tetap menyusui bayi mereka.
Penyakit
Zika Pada Wanita Hamil
Infeksi virus Zika pada ibu hamil tetap menjadi perhatian
khusus. Hal ini disebabkan karena ditemukannya peningkatan kasus kelainan
bawaan berupa mikrosefali (cacat pertumbuhan otak) yang terjadi pada bayi baru lahir
dan ibu yang terinfeksi virus Zika pada saat hamil. Mikrosefali merupakan
kelainan bawaan yang terjadi dimana si bayi terlahir dengan ukuran kepala yang
lebih kecil dibandingkan dengan ukuran pada umumnya. Dalam kasus ini, ukuran kepala
si bayi tidak proporsional dengan ukuran tubuhnya. Adapun penyebab atau latar
belakang dari hal ini dikarenakan oleh adanya kelainan perkembangan otak bayi
sejak dalam kandungan.
Dalam hal ini, sebelum virus Zika menyerang, mikrosefali
pada umumnya disebabkan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti down syndrome,
konsumsi alkohol, paparan obat yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan dan
infeksi rubella (campak jerman) selama masa kehamilan. Mengingat resiko dari
virus ini yang begitu besar, maka mungkin inilah salah satu hal atau faktor
yang membuat sebagian negara sampai menerapkan panduan atau anjuran pada warga
wanita untuk menunda kehamilannya.
untuk Pengobatan Virus ini silahkan
Baca Halaman Berikutnya
untuk Pengobatan Virus ini silahkan
Baca Halaman Berikutnya