Monday, 21 March 2016

Gejala Virus Zika dan Penyebabnya

 
Belakangan ini, pemberitaan mengenai virus Zika, begitu marak dan tengah hangat-hangatnya dibicarakan diberbagai media, baik online maupun media masyarakat terutama televisi di tanah air. Hal ini tak lain dikarenakan penyebaran virus ini tengah begitu maasiv dan sedang terjadi di Amerika latin terutama negara Brazil dan Kolombia. Dampak dari virus ini disebut-sebut membawa dampak yang cukup serius dan cukup memperihatinkan bagi kesehatan. Kondisi ini seolah menjadi ancaman besar untuk dunia kesehatan. Saking maasivnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai harus membuat satgas khusus untuk serangan virus ini.
Melihat begitu besarnya reaksi terhadap serangan penyakit ini, maka rasanya kita pun perlu memahami seperti apa sih virus Zika ini dan seperti apa penyebarannya dan bagaimana bahaya untuk kesehatan kita. Untuk itulah, dibawah ini kita akan bahas seperti apa itu penyakit Zika dan penjelasan lebih detailnya.
Apa Itu Penyakit Zika?
Belakangan ini penyakit Zika begitu marak dibicarakan dan begitu booming diberbagai pemberitaan. Nyamuk Aedes disebut-sebut sebagai salah satu penyebab virus ini bisa menyebar antara satu penderita ke penderita lainnya. Sebagaimana dikutip dari Wikipedia, menjelaskan bahwa virus Zika adalah sejenis virus yang berasal dari family flaviviridae dan genus flavivirus yang mana, dua jenis virus ini berasa dari nyamuk jenis Aedes. Virus Zika yang telah menginfeksi manusia akan dapat menimbulkan beberapa gangguan pada tubuhnya. Beberapa gangguan yang mungkin dinampakan diantaranya adalah demam, mata merah (konjungtivitis), nyeri dibagian persendian dan juga ruam dibagian kulit.
Jika dilihat sekilas, dampak dari virus Zika, cenderung lebih mirip dengan penyakit dengue dan chikungunga, serta masa berlangsungnya bisa terjadi dalam beberapa hari bahkan satu minggu. Nah, kondisi inilah yang pada umumnya akan membuat si penderita yang terinfeksi virus Zika mengalami kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Betapa tidak, beberapa dampak atau resiko yang dirasakan seperti halnya demam, nyeri sendi dan resiko lain, akan tentu saja membuat si penderita tidak mampu menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Terutama, bila terjadi pada anak-anak, kondisi seperti ini tentu saja akan membuat setiap orangtua merasa khawatir dan terus-terusan dihantui dengan perasaan yang tidak tenang akan kesehatan si buah hatinya. Untuk itulah, mewaspadai segala macam ancaman penyakit adalah perioritas paling penting dalam menjaga agar tubuh tetap sehat.

Penyebaran Virus Zika


Virus Zika awalnya diketahui pada tahun 1947, untuk pertama kali virus jenis ini ditemukan pada seekor monyet rhesus di hutan Zika. Virus ini kemudian ditemukan kembali pada nyamuk spesies Aedes Africanus di tempat yang sama yakni di hutan Zika pada tahun 1948. Sementara pada manusia, virus ini diketahuimenjangkiti seorang warga di daratan Nigeria pada tahun 1954.
Virus jenis ini, kemudian menjadi penyakit endemis dan mulai menyebar ke luar Afrika dan Asia pada tahun 2007 kemarin di wilayah Pasifik Selatan. Virus Zika kemudian kembali merebak ke permukaan dan menjadi ke khawatiran paling besar di dunia kesehatan tatkala belakangan ini, mulai ditemukan pada beberapa penderita yang menyerang masyarakat Brazil. Adapun penyebaran virus ini mulai terjadi pada bulan Januari di tahun 2016 kemarin. Penyebaran ini mulai merebak ke Amerika Utara, Karibia, Amerika Selatan, Afrika dan Samoa (Ocenia). Sementara di tanah air sendiri, virus ini sudah ditemukan pada tahun 2015 lalu di Jambi.
Sementara untuk penyebaran di Samudra Pasifik sendiri, pada tahun 2014 virus ini menyebar ke wilayah timur melintasi Samudra Pasifik hingga ke bagian Polinesia Perancis, kemudian masuk ke Pulau Paskah di tahun 2015. Pada awal tahun 2016 kemarin, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat sampai mengeluarkan panduan perjalanan untuk negara-negara terjangkit wabah ini, termasuk mengeluarkan panduan pencegahan yang dipertingkatkan dan pertimbangan untuk menunda kehamilan bagi seorang wanita.
Hal serupa pun bahkan dilakukan oleh beberapa negara latin seperti Ekuador, Kolumbia dan daerah sekitarnya yang memberikan himbauan untuk masyarakat wanitanya agar menunda kehamilan sampai resiko tentang virus tersebut bisa diketahui cara penangannnya.Melihat reaksi yang begitu besar terhadap penyakit ini, maka sudah semestinya kita turut serta dalam menjaga dan menggalangkan hidup sehat. Agar demikian, segala ancaman sakit dan resiko dari serangan virus akan dapat diminimalisir.
Penyebab Virus Zika
Penyebab peyakit Zika (Zika disease) ataupun demam Zika (Zika fever) pada dasarnya adalah virus Zika itu sendiri. Virus jenis ini akan dapat disebarkan kepada manusia oleh nyamuk berspesies Aedes yang terinfeksidengan jenis virus serupa. Nyamuk ini akan menjadi terinfeksi setelah si nyamuk mengigit penderita yang menderita atau telah terinfeksi dengan virus yang sama.
Pada konsepnya, setelah si nyamuk menggit si penderita, maka ia akan bisa sangat aktif di siang hari dan hidup serta berkembang biak di dalam ataupun di luar ruangan yang jaraknya dekat dengan manusia. Sama halnya dengan penyebaran virus lain, nyamuk yang terinfeksi virus Zika lebih cenderung menempati daerah-daerah atau tempat-tempat yang terdapat genangan air dan bersuhu lembab. Meskipun kasus ini jarang terjadi, akan tetapi rupanya bahaya virus ini bisa berdampak besar untuk si penderita, terutama wanita yang sedang hamil. Pada kasus tertentu, virus Zika dapat ditransmisikan dari seorang ibu ke bayi dalam kandungannya.
Dengan demikian, virus ini akan berkemungkinan dapat ditularkan dari si ibu hamil kepada janin yang dikandungnya. Bukan hanya itu, resiko lain yang juga bisa menyerang si bayi bila tidak terjadi dalam kandungan adalah virus yang satu ini dapat ditularkan pada saat proses persalinan. Dengan kata lain, kemungkinan lain yang juga bisa terjadi adalah ketika persalinan seorang ibu hamil yang terinfeksi virus yang satu ini akan berkemungkinan menularkan virusnya terhadap bayi yang baru dilahirkannya. Hingga sampai saat ini, kasus penularan virus Zika melalui proses menyusui belum ditemukan, sehingga
demikian, para ahli masih terus menganjurkan ibu yang terinfeksi dengan virus Zika untuk tetap menyusui bayi mereka.
Penyakit Zika Pada Wanita Hamil
Infeksi virus Zika pada ibu hamil tetap menjadi perhatian khusus. Hal ini disebabkan karena ditemukannya peningkatan kasus kelainan bawaan berupa mikrosefali (cacat pertumbuhan otak) yang terjadi pada bayi baru lahir dan ibu yang terinfeksi virus Zika pada saat hamil. Mikrosefali merupakan kelainan bawaan yang terjadi dimana si bayi terlahir dengan ukuran kepala yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran pada umumnya. Dalam kasus ini, ukuran kepala si bayi tidak proporsional dengan ukuran tubuhnya. Adapun penyebab atau latar belakang dari hal ini dikarenakan oleh adanya kelainan perkembangan otak bayi sejak dalam kandungan.
Dalam hal ini, sebelum virus Zika menyerang, mikrosefali pada umumnya disebabkan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti down syndrome, konsumsi alkohol, paparan obat yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan dan infeksi rubella (campak jerman) selama masa kehamilan. Mengingat resiko dari virus ini yang begitu besar, maka mungkin inilah salah satu hal atau faktor yang membuat sebagian negara sampai menerapkan panduan atau anjuran pada warga wanita untuk menunda kehamilannya.

untuk Pengobatan Virus ini silahkan
Baca Halaman Berikutnya

No comments:

Post a Comment