Bentuk kasih sayang sesama Tim Ukhuwwah Muda, adalah dengan terus memberi semangat kepada para pemudanya untuk tetap semangat dalam segala bentuk ibadah. termasuk ibadah yang satu ini, yaitu MENIKAH. namun kenyataannya sekarang adalah banyak orang yang masih belum mendapatkan jodohnya sementara usianya sudah tidak muda lagi.
Lebih parah lagi jika orang tersebut sudah berada dalam stadium putus asa. Dia tidak lagi berikhtiar mencari dan menjemput jodohnya. Malah mungkin memilih jalan pintas mengakhiri hidup karena tidak tahan disebut sebagai orang tak laku atau karena gadis cantik yang diincar justru dipersunting orang lain.
Padahal mungkin dekat di luar sana, jodoh terbaik untuk Anda sedang menunggu. Hanya saja letak masalahnya justru mungkin ada pada diri Anda sendiri. Mungkin saja perilaku keseharian belum pantas jika disandingkan dengan jodoh tersebut.
Nah, coba simak Firman Allah SWT berikut ini:
"Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik" (Qs. An Nur:26)
Pantaskan Diri Untuk Menjemput Jodoh Terbaik Dari Allah
Tentunya Anda tidak akan mau, jika jodoh dipercepat namun pasangan Anda memiliki akhlak yang buruk dan justru menjadi prahara yang memporakporandakan bahtera rumah tangga. Jika mahligai rumah tangga tersebut sudah diwarnai dengan hadirnya anak, maka sang buah hati pasti akan terkena imbas dari buruknya perangai pasangan kita. Bahkan rumah tangga yang baru seumur jagung bisa berakhir begitu saja di meja hijau perceraian.
Ada sebuah kisah mengenai seorang pemuda Anshar di zaman Rasulullah yang kisahnya bisa diambil ibroh dalam hal jodoh. Hingga usia yang sudah cukup dewasa, pemuda Anshar yang bernama Julaibib belum juga menikah. Rupa-rupanya hal ini dikarenakan raut mukanya yang diciptakan Allah tidak begitu rupawan. Ukuran tubuhnya pun cenderung lebih pendek dibanding ukuran penduduk arab pada umumnya.
Pemuda Julaibib adalah seorang pemuda yang rajin beribadah. Dia pun selalu berada di shaf paling depan jika shalat berjamaah sedang dilaksanakan. Suatu hari Rasulullah SAW bertanya: “Wahai Julaibib tidakkah engkau menikah?”. Sambil tersenyum Julaibib menjawab :” Orang tua mana yang mau menikahkan putrinya denganku, wahai Rasulullah?”.
Mendengar jawaban tersebut, Rasul sendiri lantas berusaha mencarikan jodoh untuk Julaibib. Rasul mengutarakan hajatnya pada salah seorang sahabat:” Wahai Fulan, bagaimana jika aku meminta anak gadismu untuk dipinang?”. Dengan wajah berseri karena mengira Rasul sendiri yang akan menikahi putrinya sahabat tersebut menjawab:”Tentu saja wahai Rasulullah dengan senang hati.” “namun pinangan ini bukan untukku” sambung Rasul :” pinangan ini untuk Julaibib”. Mendengar hal ini sahabat tersebut meminta ijin untuk merundingkan dahulu dengan istrinya. Dan tidak jauh dari sangkaan, sang istri langsung tidak setuju dengan pinangan tersebut.
Namun ternyata dengan tidak sengaja, putrinya yang shalih mendengarkan percakapan mereka. Dia pun berkata:” Apakah ayah dan ibu akan menolak permintaan Rasulullah?, Jika Rasulullah meminta maka aku yakin bahwa hal tersebut adalah yang terbaik, dan Rasul tidak akan membiarkanku tersia-sia dengan menjodohkanku dengan Julaibib. Katakanlah kepada beliau bahwa aku menerima pinangan tersebut.”
Akhirnya Julaibib pun mempersunting sang gadis yang terkenal shalehah dan cantik jelita. Inilah buah usaha dari memantaskan diri dengan amalan-amalan shalih dalam menjemput jodoh terbaik. Orang yang begitu mulia sendiri yang mencarikannya jodoh dan dijodohkannya dengan wanita yang begitu mulia. Wanita yang tidak hanya memandang ketampanan luar, namun memandang ketampanan ahklak dari orang yang meminangnya.
Dari kisah diatas, ada beberapa poin penting yang bisa kita ambil, yaitu: berusahalah menjadi laki-laki baik, niscaya di suatu tempat ada perempuan baik yang sedang dipersiapkan untukmu. Berusahalah jadi perempuan baik, niscaya laki-laki baik sedang bersiap sedia menjemputmu. Hiasilah keseharianmu dengan berbagai amal sholih mulai dari membuka mata di pagi hari hingga terpejamnya mata di malam hari.
Jika kau ingin pasanganmu senantiasa menjaga shalat, maka mulai sekarang jagalah sholatmu.
Jika kau ingin mendapat pasangan seorang hafidz / hafidzoh, maka mulai sekarang hafalkanlah Al-Qur’an walau hanya satu ayat dalam sehari.
Jika kau ingin pasanganmu bertutur kata lembut, maka mulai sekarang jagalah lisanmu.
Jika kau ingin mendapat pasangan ahli Masjid, maka mulai sekarang berhentilah bermain di jalanan atau bermain di tempat-tempat hiburan malam.
Jika kau ingin mendapatkan pasangan yang mulia berakhlak baik, maka mulai sekarang pantaskan dulu dirimu barulah jemput jodoh terbaik dari Allah!
Nih Ada juga Nasehat Ust. Yusuf Mansur Bro....
Proses Menjemput Jodoh
Syarat utama adalah kita yakin Allah akan berikan kita pasangan. Ia ada dalam firman Allah,
“Maha suci Allah yang menjadikan kejadian semua berpasangan dari sesuatu yang tumbuh di bumi, dari mereka (manusia) dan dari sesuatu yang mereka tiada mengetahui.” (Surah Yaasin: 36)
Banyakkan berdoa
Antara yang menghijab kita daripada bertemu jodoh adalah kurang berdoa. Berdoa untuk jodoh yang soleh dan dibimbing Allah menjadi jodoh yang solehah walau daripada kecil. Adakalanya pemakbulan doa itu mengambil masa. Justeru, penting berdoa sejak kecil.
Berdoa tiap kali selepas solat. Disarankan berdoa bersama ibu bapa dan keluarga, supaya energi doa itu menjadi lebih kuat dengan izin Allah.
Sebaiknya tiap kali berdoa, beristighfar terlebih dahulu, selawat kemudian nyatakan doa secara spesifik.
Kenali tanda-tanda Allah
Justeru, selepas berdoa penting peka dengan tanda-tanda yang Allah. Walau sekecil zarah pun, syukuri atas tiap-tiap tanda Allah itu walau kelihatan remeh.
Sedekah untuk tingkatkan potensi pemakbulan
Walau tanda-tanda Allah sudah mereka dapat, mereka tetap bersedekah untuk meningkatkan potensi pemakbulan doa. Supaya anak perempuan itu mendapat jodohnya.
Lalui situasi itu
Setelah berdoa, kenali tanda-tanda Allah, dan sedekah, lalui situasi itu.