Sunday, 1 November 2015

ISRAEL : Tolak Resolusi PBB




Israel masih belum puas dengan proses perdamaian di Palestina, berita ini diambil dari Kantor berita MINA ( Mi’raj Islamic News Agency)


 Otoritas Pendudukan Israel menegaskan kembali penolakan rancangan resolusi yang saat ini diusulkan oleh Selandia Baru di Dewan Keamanan PBB yang menyerukan pembicaraan kembali proses permukiman ilegal untuk menyelesaikan masalah Palestina.


Radio Israel mengutip Utusan Israel untuk PBB Danny Danon yang mengatakan resolusi tersebut ditolak oleh Israel, dan menggambarkan resolusi itu hanya “merusak bukannya membangun,” demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (1/11).


“Satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian adalah melalui pembicaraan langsung antara pihak-pihak,” ujar Danon. “Cara terbaik untuk mengurangi ketegangan di wilayah ini adalah mendesak Presiden Abbas menerima panggilan Perdana Menteri Netanyahu untuk bertemu dengannya,” tambah Danon


Selandia Baru mempresentasikan rancangan resolusi, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali negosiasi permukiman ilegal yang dibangun Israel untuk menyelesaikan masalah Palestina, kepada DK PBB Kamis (29/10) malam.

Panggilan rancangan resolusi terhadap Israel dan Palestina untuk mengambil langkah-langkah “mengakhiri kekerasan, menghindari hasutan dan melindungi warga sipil.”


Hal ini juga mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dari “tindakan provokatif, termasuk tindakan yang mengancam status quo bersejarah tempat suci di Al-Quds , “termasuk Masjid Suci Al-Aqsha.


Selain itu, tuntutan resolusi Selandia Baru bahwa Israel menghentikan pembangunan permukiman dan menghancurkan rumah-rumah Palestina, dan upaya Israel untuk menghentikan dan mencegah Rakyat Palestina mengambil tindakan di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).


Ia meminta anggota mediator Kuartet Timur Tengah, serta sponsor dari inisiatif perdamaian Arab dan anggota Dewan Keamanan, untuk membantu Palestina dan Israel dalam mempersiapkan dimulainya kembali perundingan.

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki mengumumkan bahwa resolusi Selandia Baru sedang dipertimbangkan oleh Palestina untuk menanggapi hal itu. (T/R05/P4)



Friday, 30 October 2015

Pak Raden : Meninggal Dunia



Sebelum meninggal dunia di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (30/10/2015), pukul 22.20 WIB, tokoh kenamaan dalam serial boneka Si Unyil, drs Suyadi atau lebih dikenal dengan Pak Raden, pernah "mengamen" di rumahnya untuk memperjuangkan hidup dan hak cipta atas karakter boneka ciptaannya itu.
Pak Raden mengeluh karena karakter Si Unyil, yang diciptakannya, tak menghasilkan royalti sedikit pun untuknya. Pada 14 Desember 1995, ia membuat kesepakatan penyerahan hak cipta atas nama Suyadi kepada Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PPFN). Pada Pasal 7 surat perjanjian itu tertulis, kesepakatan kedua belah pihak berlaku selama lima tahun terhitung sejak perjanjian tersebut ditandatangani.
Akan tetapi, PPFN menganggap bahwa perjanjian penyerahan hak cipta tersebut tetap pada PPFN untuk selamanya. "Oleh karena itu, beliau sore ini mengamen untuk menggalang dana," ujar Nanang, yang sehari-hari menemani Pak Raden di rumahnya di Jalan Petamburan III, Slipi, Jakarta Barat, 14 April 2012.

Dengan menggunakan kursi roda dan disaksikan oleh para penggemarnya, Pak Raden melantunkan sejumlah lagu yang pernah dipopulerkannya pada masa lalu. Pria kelahiran Jember, Jawa Timur, tanggal 28 November 1932 itu tetap energik menyanyikan lagu "Sol Do Iwak Kebo" di depan teras rumahnya.

"Saya baru sadar, setiap bangun tidur, saya mulai dengan menyanyi," kata Pak Raden, yang menyebut Si Unyil sebagai sebuah kegagalan.
Ia mengatakan, kalaupun menerima pendapatan dari karakter itu, ia mendapatkannya dari honor mengisi suara dalam program Laptop Si Unyil. "Saya tidak menerima satu sen pun," ujarnya mengenai royalti atas tokoh anak-anak tersebut.

Arief Maulana, koordinator teman-teman muda Pak Raden, mengatakan, acara ini dibuat untuk mengetuk hati masyarakat Indonesia terhadap kehidupan Pak Raden. Melalui acara itu, ia meminta dukungan untuk memperjuangkan agar hak cipta Si Unyil kembali ke Pak Raden.
Selain menyanyi, dalam acara tersebut Pak Raden juga menjual sejumlah barang, seperti kaus warna kuning cerah yang dijualnya dengan harga sesuai keikhlasan penonton. Kaus itu laku Rp 120.000. Pak Raden juga menjual buku-buku yang dibuatnya seharga Rp 125.000 untuk empat seri.
Pak Raden berdandan mirip seperti karakternya dalam tayangan serial Si Unyil, dengan menggunakan kumis, belangkon, pakaian adat Jawa warna gelap, dan tongkat. Meski telah berusia hampir 80 tahun dan harus berjalan dengan tongkat, ia tetap bersemangat mengikuti acara tersebut hingga selesai.

Pak Raden tinggal dalam rumah berukuran 100 meter persegi dengan tiga kamar, satu kamar tamu, dan sebuah dapur. Rumah tersebut tampak kusam dengan atap yang bocor dan rusak tak terawat. Pak Raden tidak menikah dan tidak memiliki keturunan. Di rumahnya, ia hidup bersama dua pengasuhnya, Madun dan Nanang.



Menurut Madun, Pak Raden menggantungkan hidupnya dari melukis dan juga melakukan pertunjukan boneka sebagai keahlian. Seiring dengan perkembangan zaman dan usia, pertunjukan boneka merosot tidak seperti zaman masa jaya Si Unyil.

Kini, Pak Raden telah berpulang dalam usia 82 tahun. Sang cucu, Ilona, mengatakan bahwa Pak Raden meninggal dunia setelah mengalami penurunan kondisi kesehatan pada Jumat (30/10/2015) siang.

"Iya benar, Pak Raden meninggal dunia pukul 22.20 WIB di Rumah Sakit Pelni, Petamburan," kata Ilona dalam wawancara per telepon dengan Kompas.com di Jakarta, Jumat malam.

"Tadi siang masuk ke ICU (intensive care unit). Dia ada infeksi berat di paru kanan. Dia juga demam tinggi. Waktu itu ibuku nemenin," tambah Ilona.

Sumber : Kompas.com

UMP 2016 DKI JAKARTA

 

Hal yang selalu ditunggu-tunggu para pekerja khususnya buruh di indonesia saat ini adalah kenaikan gaji untuk tahun ini, yang tentunya akan menambah tingkat ekonomi keluarga mereka.

Dewan Pengupahan DKI Jakarta menyepakati besaran upah minimum provinsi (UMP) 2016 sebesar Rp 3,1 juta. Hal itu diputuskan dalam Sidang Dewan Pengupahan yang berlangsung di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (29/10/2015).

Kesepakatan penetapan UMP 2016 sebesar Rp 3,1 Juta melalui proses yang panjang dan alot. Sebab, kalangan pengusaha maupun buruh pada awalnya bersikeras mempertahankan argumentasinya masing-masing.

Sidang Dewan Pengupahan berlangsung hampir sekitar enam jam. Sidang dimulai sekitar pukul 13.30, dan baru berakhir pada sekitar pukul 20.30.

"Besaran nilai yang diusulkan pengusaha Rp 3.010.500, sedangkan usulan pekerja Rp 3.133.740. Memperhatikan usulan tersebut pihak pemerintah mempunyai usulan besaran UMP Rp 3.100.000. Dengan demikian, unsur pekerja dan pengusaha dapat menerima besaran UMP Rp 3.100.000," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Priyono.

Menurut Priyono, hasil kesepakatan akan segera direkomendasikan ke Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk segera ditetapkan.  

"Segera kita sampaikan kepada Gubernur besok pagi," ujar dia

 

Sumber : Kompas.com

Wednesday, 28 October 2015

ISRAEL Berbuat Asusila Di Al-AQSHA

  Sumber Berita Terpercaya : Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Al-Quds, 16 Muharram 1436/29 Oktober 2015- Tindakan Israel semakin merajalela terhadap kaum muslimin di palestina, termasuk tindakan asusila yang dilakukan di tempat suci kaum muslimin, Masjidil Aqsha.

Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas mengecam tindakan asusila pasukan pendudukan Israel di Masjid Al-Aqsha dan upaya gigih Netanyahu untuk terus menodai situs itu serta memaksakan beberapa keputusan baru.

“Tindakan asusila pasukan Israel berlangsung di Al-Aqsha dalam beberapa hari terakhir. Di saat yang sama, fakta menunjukkan Netanyahu sedang menarik mata dunia dan pemimpin Arab tertuju pada Al-Aqsha,” kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri dalam sebuah pernyataannya, demikian The Palestinian Information Center (PIC) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (29/10).

Pernyataan Abu Zuhri muncul setelah sebelumnya pada Selasa (27/10) lalu, puluhan pemukim ilegal Israel melakukan tindakan asusila di Masjidil Aqsha di bawah pengawalan ketat polisi. Para pengamat menjuluki langkah tersebut telah direncanakan dan bertujuan untuk mengobarkan ketegangan di Al-Quds dan Tepi Barat.

Lebih lanjut, Abu Zuhri meminta semua pihak yang mendukung pernyataan palsu Netanyahu tentang situasi di Masjid Al-Aqsha untuk memikirkan ulang dukungannya dan mengambil langkah-langkah mendesak untuk melindungi rakyat Palestina dan tempat-tempat suci ibadah mereka.

Menurut data Palestina, sejak awal Oktober lalu, ketegangan terjadi di sejumlah wilayah Palestina. Sedikitnya 67 warga Palestina meninggal dunia, ratusan pemuda dan anak-anak ditangkap dan ribuan lainnya mengalami luka-luka. (T/P011/P4)

Team Kecil > Tujuan BESAR




Demo Buruh 28 Oktober 2015


Sumber : Kompas.com
Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) berkumpul di depan gedung Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2015).
Seorang lelaki yang berdiri di atas mobil mengumumkan melalui pengeras suara bahwa tujuan mereka kali ini adalah Istana Negara.

Lelaki itu menyatakan menolak penandatangan rancangan peraturan pemerintah tentang engupahan menjadi peraturan pemerintah.

"Bagaimana hidup kita layak kalau upah kita dibatasi tiap tahun naik hanya sepuluh persen," kata lelaki itu.

Dari atas mobil itu, ia juga mengatur barisan. "Yang mau perubahan baris rapi," ia berteriak melalui pengeras suara.

Pihak KSBSI menginginkan rancangan PP itu dibatalkan. Sebab bila telah disahkan, PP itu akan berlaku selama 25 tahun.

Pantauan Kompas.com di lokasi, demonstrasi ini membuat arus lalu lintas di sekitar Patung Kuda dan Jalan Medan Merdeka Utara tidak lancar.

Tampak beberapa polisi mengatur kendaraan yang melintas agar lalu lintas tetap lancar.

Sejumlah kendaraan mengambil jalur lain karena massa buruh menutup jalan di depan Wisma Antara.

Ledakan di Mall Alam Sutera : 1 Korban Terluka

Sumber : Merdeka.com




Polres Metropolitan Tangerang mensterilkan lokasi ledakan di kantin yang berada di lantai bawah Mall  Alam Sutera. Ledakan tersebut tidak sampai menelan korban jiwa, namun seorang karyawan mengalami luka pada bagian kaki. Belum diketahui apa penyebab ledakan tersebut.
Diduga ledakan tidak besar, karena aktivitas di lokasi masih seperti biasa. Bahkan, sejumlah karyawan terkejut mengetahui bahwa telah terjadi ledakan.

"Hah ada ledakan, saya baru tahu. Saya di lantai dua tak mendengar," ujar Rois seorang karyawan kepada merdeka.com, Rabu (28/10).

Hingga kini petugas dari Polsek Cipondoh dan Polres Metropolitan Tangerang masih melakukan pengamanan lokasi tempat kejadian.