Friday 23 September 2016

Rahasia Waktu Fajar (Hikmah Banjir Garut)

Jakarta, 23 September 2016 Semoga kita para pembaca sekalian termasuk orang-orang yang dihindarkan dari segala bentuk fitnah (siksa) dari Alloh SWT. Saat ini kita masih berduka atas terjadinya Musibah Banjir Bandang yang menimpa saudara-saudara kita di Garut. Begitu banyak korban meninggal dan luka-luka bahkan hilang, merekapun yang selamat harus kehilangan tempat tinggal mereka.
Sumber : Google

Bagi orang yang beriman Allah menguji manusia dengan musibah dan nikmat, agar menjadi jelas kesyukuran orang yang beriman dan kesabarannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak Allah menetapkan suatu ketetapan bagi seorang mukmin melainkan menjadi kebaikan baginya. Hal itu tidak dimiliki kecuali oleh orang yang beriman. Jika ia mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur dan itu menjadi kebaikan baginya. Begitu pun jika ia ditimpa dengan musibah, maka ia bersabar dan itu pun menjadi kebaikan baginya.” (HR Muslim)
Semoga musibahini merupakan cara Allah untuk meninggikan derajat seorang hamba, meluhurkan keutamaannya dan menambah pahalanya.
Juga merupakan ujian bagi orang yang beriman Firman Alloh SWT ;

الم (1) أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (2) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al Ankabut: 1- 3)

Pernahkah kita mencoba untuk menelaah kejadian-kejadian seperti yang terjadi di Garut beberapa hari yang lalu, Musibah ini terjadi pada waktu lewat tengah malam / dini hari. Sama halnya ketika bencana tsunami di aceh 2006 silam, gempa di Yogjakarta, Longsor di Banjar Negara, bahkan kisah-kisah ummat yang tedahulu yang Alloh SWT telah binasakan seperti ;
Adzab Bani Rasib (Kaum Nabi Nuh as)

Adzab yang menimpa kaum Nabi Nuh u mulai terjadi di pagi hari. Allah  tidak menyisakan seorang kafirpun di muka bumi setelah adzab itu terjadi. Seluruh pemeluk agama sepakat, mengakui adanya peristiwa taufan dan badai. Dimana Allah  membuka pintu-pintu langit, sehingga terjadilah hujan yang sangat deras, dan juga memancarkan air dari seluruh mata air di setiap penjuru bumi.

Adzab Kaum ‘Aad (Kaum Nabi Hud as)

Allah  menurunkan adzab-Nya yang berupa awan hitam yang hadir ke perkampungan Kaum ‘Aad pada waktu subuh. Awan yang berisi angin dingin yang bertiup kencang dan mematikan. Angin itu bertiup selama 8 hari 7 malam, hingga tidak ada seorang kafirpun yang tersisa. Bahkan angin tersebut mengejar mereka sampai ke celah-celah gunung dan gua. Tempat tinggal dan benteng-benteng yang dibanggakan Kaum ‘Aad juga dihancurkan.

Adzab Kaum Tsamud (Kaum Nabi Sholih as)

Nabi Sholih  berkata kepada kaum kafir yang memusuhinya, “Bersenang-senanglah kalian selama 3 hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (Artinya, Kaum Tsamud diberi tenggang waktu 3 hari untuk menikmati kehidupan dan kekafiran mereka. Pada hari yang ditentukan Allah  akan mendatang-kan adzab-Nya.

Pada pagi hari yang ditentukan, yaitu hari Kamis, wajah Kaum Tsamud berubah berwarna kuning. Pagi hari yang ke 2 (Jum’at), wajah mereka berubah menjadi merah. Pagi hari ke 3 (Sabtu), wajah mereka berubah menghitam. Dan pada saat mulai terbit hari Ahad, muncullah suara keras yang menguntur dari langit dan gempa yang sangat dasyat dari bumi. Nyawa orang-orang kafir dari Kaum Tsamud melayang dalam satu waktu.

Adzab Kaum Sadum / Saddam (Kaum Nabi Luth as)

Pada waktu subuh, Allah  menjadikan Negeri Sadum terbalik. Qotadah dan ulama-ulama lain mengatakan bahwa pada pagi itu Jibril mengembangkan sayapnya. Dan dengan sayap itu Jibril mengumpulkan segala yang ada di bumi. Jibril merengkuh semuanya ke dalam sayapnya. Selanjutnya Jibril membawanya ke langit, sehingga penduduk langit mendengar suara manusia dan suara anjing. Setelah itu, Jibril memuntahkannya ke bumi secara terbalik. Lalu mereka dilempari batu dengan sangat keras. Ibnu Katsir menjelaskan, di setiap batu yang menyerang Kaum Sadum, telah ditulis nama-nama orang yang akan ditimpanya.
“Demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya. Dan demi subuh apabila

fajarnya mulai menyingsing.” (Qs. At Takwir : 17-18) 




وَٱتَّقُواْ فِتۡنَةٗ لَّا تُصِيبَنَّ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمۡ خَآصَّةٗۖ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ ٢٥

“Dan jagalah diri kalian dari fitnah (siksaan) yang tidak hanya khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian.” (al-Anfal: 25)

Mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmah dari semua peristiwa yang terjadi, serta menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Alloh SWT. Aamiin Ya Robbal 'Alamiin

Wallohu A'lam Bisshowab.

Diambil dari berbagai Sumber 

Tuesday 20 September 2016

Kajian Malam Selasa 19/09/2016



Bekasi, 19/09/2016
Muroja’ah QS. An Naba, An Naaziat, Al Qodr
Hafalan menambah Qs. Al Bayyinah : 4-5
Kajian QS.ARr Ra’d :

{هُوَ الَّذِي يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَ} [الرعد : 12
 - Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung.
Ayat ini Alloh menjelaskan bahwa dengan adanya kilat dapat menimbulkan ketaqwaan dan harapan kepada Alloh swt.
{وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَن يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ} [الرعد : 13]
- Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.

Dalam ayat ini kilat dan malaikat bertasbih kepada Alloh karena takut kepada-Nya. Dan bagi orang lrang yang menentang/membantah tentang Alloh makan ditimpa kepada mereka halilintar.  Sesuai dengan asbabun nuzul ayat ini, ketika seorang sahabat diutus oleh rosul untuk mengajak kaum jahiliyah beriman kepada Alloh swt namun mereka membantah atas keesaan Alloh. Hingga Alloh menimpakan kepada mereka halilintar.
{لَهُ دَعْوَةُ الْحَقِّ ۖ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِهِ لَا يَسْتَجِيبُونَ لَهُم بِشَيْءٍ إِلَّا كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ إِلَى الْمَاءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَالِغِهِ ۚ وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ} [الرعد : 14]
- Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.

Doanya orang kafir kepada selain Alloh hanyalah sia sia seperti tangan yang terbuka mengambil air untuk diminum olehnya, niscaya tidak akan pernah sampai.

Wallohua’lam bisshowab.

Tuesday 6 September 2016

Kajian Malam Selasa 5/9/2016



KAJIAN MALAM SELASA
Oleh : KH. Sohidun Ikhsan, MA
Muroja’ah QS.AdDuha – Al Qodr
Menambah QS. Al Bayyinah 1-3
Kajian Qs. Ar Ra’d ayat 11 :
{لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِّن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ} [الرعد : 11]
 - Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Kesimpulan :
Tidak ada yg berhak (bisa)  merubah suatu kaum atau seseorang bahkan Alloh SWT dan RosulNya,  melainkan oleh diri mereka sendiri.

Berbuat Baik Atas Segala Sesuatu



KAJIAN HADIST ARBA’IN
Oleh : Ust. Mukhlisin
Hadist ke-17
Berbuat Baik Atas Segala Sesuatu
عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّادِ بنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ اللهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا القِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ» رواه مسلم.
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menetapkan untuk berbuat baik atas segala sesuatu. Maka, apabila kalian membunuh membunuhlah dengan cara yang baik, dan apabila kalian menyembelih menyembelilah dengan baik pula. Hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan mempermudah penyembelihan.” Diriwayatkan oleh Muslim.
Pernahkah kita mendengar kisah Rosulullah SAW setiap kali melewati sebuah jalan diantara pemukiman, ada orang kafir yang selalu meludahi Nabi yang dimuliakan Allah SWT. Namun Rosulullah SAW tidak pernah marah atau bahkan membalas, hinga suatu hari ketika beliau melewati jalan tersebut tidak ada yang meludahi Beliau. Sehingga Beliau bertanya kepada orang-orang, kemana si fulan..? kemudian Rosulullah SAW mendengar bahwa orang tersebut sedang terbaring sakit di rumah. Rosulullah SAW pun menjengut orang tersebut, ketika tiba di rumah si fulan tadi sangat mengejutkan dan malu yang luar biasa karena perbutannya yang telah meludahi seorang yang mulia. Maka akhirnya si fulan memeluk agama islam.
Kita telah diwajibkan untuk berbuat baik kepada siapapun terutama kepada sesama manusia, bahkan dalam ayat yang lain Alloh SWT berfirman "Berbuat baiklah kalian sebagaimana Alloh swt telah berbuat baik kepadamu". Al aayaah

Kesimpulan;
1.      Alloh SWT selalu memberikan kasih sayang / berbuat baik kepada semua makhlukNya terutama kepada manusia. Maka kita diwajibkan berbuat baik(ikhsan)
2.      Jika ingin membunuh / menyembelih hewan meskipun seekor anjing, hendaklah dengan cara yg baik (ikhsan)
3.      Bahwasanya Alloh SWT yg memilki hak perintah & hukum, maka Alloh SWT menulis atau mewajibkan berbuat ikhsan
4.      Berbuat ikhsan bentuknya adalah umum kepada siapa saja
5.      Merupakan sistem pembelajaran dari Nabi SAW dengan contoh-contoh yang baik,  membunuh dengan etika dan menyembelih dengan etika.
6.      Wajibnya berlaku ikhsan ketika membunuh adalah caranya.
7.      Berlaku ikhsan dalam penyembelihan adalah syari’at.

Syarat-syarat penyembelihan Qurban
a.      Harus oleh ahli (muslim)
b.      Tidak boleh orang yg menyembah berhala
c.       Dengan alat yang tajam
d.      Tulang dan kuku hewan adalah hak jin (makhluk halus)

Sunday 28 August 2016

Kajian Malam Selasa 15 & 22/08/2016

Assalamualaikum
 Alhamdulillahirobbil 'alamin, sebelumnya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca karena kami baru bisa kembali melanjutkan kajian untuk malam selasa. untuk kegiatannya sendiri tetap berjalan dan semestinya, dalam untuk penulisan kami terlambat untuk publikasi.

 
KH. Shohidun, MA - Doc.UMPK

Melanjutkan kajian QS. Ar Ra'du ayat 6-10 (2 pekan) oleh KH. Shohidun Ikhsan, MA. Pada pembahasan ini yaitu pekan ke 3 & 4, beliau menjelaskan bagaimana sikap atau tingkah laku orang yang tidak beriman kepada Alloh sengaja menantang Rosulullah SAW untuk mendatangkan siksa kepada mereka agar mereka percaya. Padahal Alloh SWT telah memberikan contoh orang-orang sebelum mereka yang Alloh SWT datangkan siksa hingga suatu kaum hancur dan lenyap karena kekafiran mereka.
 
وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ وَقَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمُ الْمَثُلاتُ وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ لِلنَّاسِ عَلَى ظُلْمِهِمْ وَإِنَّ رَبَّكَ لَشَدِيدُ الْعِقَابِ (٦

6. mereka meminta kepadamu supaya disegerakan (datangnya) siksa, sebelum (mereka meminta) kebaikan, Padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksa sebelum mereka. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia Sekalipun mereka zalim, dan Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksanya.Orang-orang musyrik dengan cara mengejek meminta kepada Nabi Muhammad s.a.w., supaya disegerakan turunnya siksa, Padahal semestinya mereka lebih dahulu meminta rahmat dan keselamatan. 
 
وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلا أُنْزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِنْ رَبِّهِ إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرٌ وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ (٧

7. orang-orang yang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.

Selanjutnya beliau menjelaskan ayat ke-8 bahwa Alloh SWT benar-benar mengetahui rahim seorang wanita yang sedang mengandung, ada yang kurang dari waktu yang telah ditetapkan 9 bulan 10 hari, ada yang sempurna pula hitungannya. Namun adapula yang ditambah waktunya bahkan sampai 13 bulan. itulah ketetapan Alloh SWT yang tidak bisa kita banding-bandingkan dengan yang lain, baik secara logika manusia atau adat istiadak suatu daerah.
 
اللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ أُنْثَى وَمَا تَغِيضُ الأرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُ وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِمِقْدَارٍ (٨
8. Allah mengetahui apa yang dikandung oleh Setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.

عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيرُ الْمُتَعَالِ (٩

9. yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; yang Maha besar lagi Maha tinggi. 
 
سَوَاءٌ مِنْكُمْ مَنْ أَسَرَّ الْقَوْلَ وَمَنْ جَهَرَ بِهِ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍ بِاللَّيْلِ وَسَارِبٌ بِالنَّهَارِ (١٠

10. sama saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengan Ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. 

Pada Ayat ke-9 dan 10 Alloh SWT yang Maha besar lagi Maha tinggi dan Maha mengetahui yang Ghaib dan yang Nampak baik ucapan manusia atau perbuatan manusia semua tercatat oleh Alloh SWT, dalam QS Al Baqarah ayat ke-3 Alloh SWT menjelaskan ciri orang yang bertaqwa adalah orang yang meyakini atau beriman kepada yang Ghaib. Semua yang tidak nampak oleh panca indra kita adalah hal yang ghaib, baik pahala, dosa, jin dan malaikat serta yang lainnya.

Tidak dapat kita bayangkan jika semua yang ghaib itu nampak oleh kita, bagamana bisa kita akan leluasa hidup dimuka bumi ini. salah satu contoh jika pahala itu ditampak oleh Alloh swt saat ini, bagaimana kita akan menyimpan pahala shalat fajar yang pahalanya adalah lebih baik dari bumi dan seisinya, bagaimana pula kita bisa menyimpan pahala menguruh jenazah dengan mendapat pahala 2 qirat emas ( 2 gunung udud) emas dan contoh-contoh yang lain.

Jama'ah Majelis Taklim - doc.UMPK


Namun dari itu semua kita ambil hikmah, dengan seperti itu Alloh SWT menguji kita semua untuk mengetahui siapa diantara kita yang benar-benar bertaqwa kepada-Nya. mudah-mudahan kita semua digolongkan Alloh SWT menjadi orang-orang yang bertaqwa. Aamiin ya Robbal 'alaamiin

 Wallohua'lam bishshowab..