Tuesday, 27 October 2015

Bagaimana Bumi Hancur : Astronomi



Sumber : Liputan6.com





 Perayaan Halloween tahun ini diramaikan dengan kabar adanya asteroid yang akan mendekati orbit lintasan Bumi pada akhir Oktober 2015. Benda langit kecil ini akan berada di jarak terdekatnya sekitar 199 ribu kilometer pada 31 Oktober 2015, hari perayaan Halloween.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sudah mengimbau agar semua tidak panik dengan asteroid ini. Pasalnya, asteroid yang disemati kode `2015 TB145` itu akan berada di lintasan paling aman dan tidak akan menabrak Bumi.

Fenomena 'asteroid hantu' ini mungkin tidak menimbulkan kerusakan di bumi. Namun yang jelas fenomena itu kembali menggelitik kegelisahan atau pertanyaan abadi manusia, yakni seputar nasib Bumi di ruang semesta.


Terkait soal itu ada pertanyaan lama yang belum terjawab: bagaimana bumi akan hancur? Untuk menjawabnya, berbagai penelitian dan kajian alam semesta terus dilakukan. Berbagai teori kehancuran benda angkasa, termasuk Bumi, semakin disempurnakan.

Belum lama ini para ilmuwan mendapatkan temuan baru ikhwal kehancuran benda angkasa. Para astronom telah menemukan sebuah objek besar berbatu yang hancur karena menuju sebuah bintang kerdil putih. Objek besar itu terkoyak oleh gravitasi sebuah bintang kerdil.

"Ini adalah sesuatu yang belum pernah terlihat oleh manusia sebelumnya. Kami sedang menonton sebuah tata surya yang hancur," kata Andrew Vanderburg, peneliti utama dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, seperti dikutip dari Washingon Post.

Temuan itu dipublikasikan di jurnal Nature dan memperkaa pengetahuan tentang alam semesta. Dengan menggunakan teleskop Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), para ilmuwan mengamati objek planet yang hancur ini dari cahaya yang meredup.

Proses kehancuran ini terjadi ketika planet mengorbit melintasi di depan bintang induknya. Planet yang hancur ini menjadi objek pertama yang terlihat transit di depan bintang kerdil putih.

Objek tersebut berjarak 830.000 kilometer dari bintang putih. Jarak yang sama seperti dari bumi ke bulan pulang pergi.

Dari observasi terhadap bintang putih penghancur itu para astronom menemukan sejumlah material pecahan planet di orbit yang terdeteksi teleskop luar angkasa Kepler.

Massa puing tersebut ditaksir seukuran Ceres, asteroid raksasa yang terletak dalam sabuk asteroid sistem Tata Surya kita.

Pecahan tersebut mengorbit antara 4,5 jam hingga 4,9 jam. Para ilmuwan baru menyadari kehadiran mereka dari awan debu besar yang mengekornya.

Pengamatan dilanjutkan dengan menggunakan teleskop di darat guna menguraikan unsur-unsur apa yang berada di dalam puing-puing tersebut. Jejak berdebu di antara puing-puing di sekitar diketahui mengandung magnesium, aluminium, dan silikon. Unsur-unsur itu adalah elemen dari planet berbatu yang sedang dihancurkan hingga jadi debu. 
asteroid
Nah, apakah bintang putih penghancur itu? Sang bintang hasil perubahan bintang seperti matahari setelah bintang tersebut kehabisan energi. Akhirnya hanya inti bergolak dari bintang itu yang tersisa. Di sisa hidupnya itu bintang ini menghancurkan planet-planet atau benda langit lain yang berada di sekitarnya.

Bintang putih penghancur yang diamati itu, WD 1145+017, awalnya seperti matahari. Setelah energi habis dia berubah menjadi raksasa merah. Saat selubung awan antarbintang (nebula) sirna, tersisa bintang kerdil putih.erada

Bintang putih itu berada di Konstelasi Virgo, terletak 750 tahun cahaya jauhnya dari bumi. Melihat aksinya itu dia disebut seperti Death Star atau (DS-1 Orbital Battle Station) yang ada dalam film Star Wars. Death Star digambarkan sebagai stasiun luar angkasa fiksi yang mampu menghancurkan planet-planet dengan laser raksasanya.

Rob Wittenmyer, fisikawan University of New South Wales dan penulis studi, menegaskan temuan tersebut sangat penting. Temuan itu mem-validasi teori-teori angkasa luar selama ini.

"Semua planet pecah di dekat bintang putih adalah peristiwa yang langka. Mungkin proses itu bertahan beberapa ribu tahun," kata dia.

Apakah skenario itu akan terulang di tata surya kita? Sejauh ini matahari kita diperkirakan bisa bertahan sekitar 5 miliar tahun lagi. Setelah itu matahari berubah menjadi bola merah raksasa dan saat semua energinya menguap. Tersisa bintang putih yang menyedot dan menghancurkan planet-planet di sekitarnya.

 "Lima miliar tahun adalah waktu yang lama," kata Wittenmyer.

Meskipun hari akhir bumi diprediksi masih jauh, kata Francesca Faedi, seorang astronom dari Universitas Harwick, penelitian ini telah memungkinkan kita untuk melihat sekilas dari sebuah kemungkinan yang tak terhindarkan.

“Ini sangat menarik bahwa para astronom telah mencatat pergolakan akhir dari sebuah sistem planet.”
Meski tak sampai pada kehancuran, sejauh ini sudah dipetakan potensi pemicu kerusakan bumi dari langit bebas, yakni asteroid. Pergerakan benda langit yang berukuran lebih kecil dari planet ini disebut masih aman, namun fakta menunjukkan ada kerusakan yang ditimbulkan.

Selama sekitar dua dekade terakhir, NASA terus-menerus melakukan pencarian asteroid berbahaya yang bisa mengancam Bumi dengan ukuran lebih dari 1 kilometer. NASA mengklaim telah berhasil dengan menembus angka 98 persen di antaranya.

Namun, sebuah perusahaan yang bermitra dengan NASA, Planetary Resources, menyebutkan alat pendeteksi asteroid itu baru hanya bisa mendeteksi 1 persen obyek-obyek yang mengitari matahari.

Kini setidaknya terdapat sekitar 1 juta asteroid yang berada di dekat Bumi. Ada kemungkinan keberadaan jutaan asteroid tersebut mampu mengancam planet Bumi.

Bukti otentik yang diperlihatkan dari fenomena asteroid ini adalah saat obyek tak dikenal meledak di atas Chelyabinsk, Rusia, dengan kekuatan 20-30 kali dari bom atom Hiroshima.

Ini merupakan kejadian yang mengejutkan setelah sebelumnya terjadi peristiwa Tunguska pada 1908. Tunguska adalah kerusakan hutan yang luas di Siberia setelah obyek tak dikenal memasuki atmosfer Bumi. 

Asteroid dengan ukuran raksasa dilaporkan tengah mendekati orbit Bumi dan berada di titik terdekatnya pada pekan ini (Ilustrasi: Inquisitr)
Apa kabar asteroid yang akan 'berkunjung' saat Halloween? Mengutip informasi laman Space, Senin (26/10/2015), asteroid TB145 memiliki diameter 620 meter. Para astronom pun kagum dengan ukuran asteroid ini, karena tergolong raksasa dan jika diukur dengan skala bangunan yang ada di Bumi, TB145 diyakini memiliki ukuran setinggi gedung pencakar langit.

Jika dibandingkan dengan asteroid Chelyanbinsk yang sempat menghempas langit wilayah Rusia pada 2013 lalu, asteroid tersebut hanya memiliki diameter sebesar 20 meter, namun menghasilkan dampak hempasan hampir 30 kali lebih kuat dari serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.

Bahkan, TB145 dicatat NASA sebagai asteroid yang memiliki manuver paling dekat dengan Bumi sejak tahun 2006. Jarak paling dekat asteroid ini diprediksi setara jarak Bumi dengan Bulan, yaitu 479 ribu kilometer.

Bicara soal kecepatan, TB145 juga memiliki laju kecepatan yang tidak biasa. Menurut keterangan yang dilaporkan NASA, asteroid ini dapat melaju sekitar 12.600 kilometer per jam.

"Asteroid ini menjadi salah satu target radar terbaik di 2015. Lintasan terbangnya menunjukkan kecepatan luar biasa," tulis laporan dari Jet Propulsion Laboratory NASA.

NASA pun telah memprediksi, setelah asteroid TB145 ini menyelesaikan lintasan `Halloween` pada akhir Oktober, objek antariksa berikutnya yang mendekat ke Bumi adalah asteroid NEO 1999 AN10 pada Agustus 2027 mendatang.

BAHAYA : SOSIS Penyebab KANKER



Sumber : detik.com

 
Menteri Pertanian Australia Barnaby Joyce menganggap lelucon jika ada yang menyamakan antara sosis dan rokok, menyusul laporan badan kesehatan dunia WHO mengenai risiko daging olahan sebagai penyebab kanker.

International Agency for Research on Cancer (IARC) melakukan analisa terhadap 800 penelitian dari seluruh dunia, dan menemukan "bukti yang meyakinkan dalam tubuh manusia bahwa konsumsi daging olahan menyebabkan terjadinya kanker usus besar".

Analisa lembaga penelitian di bawah WHO itu menyatakan, risiko kanker dari kebiasaan konsumsi daging olahan "secara statistik terbilang kecil" namun "risiko akan meningkat jika terjadi peningkatan konsumsi daging olahan".

"Setiap 50 gram daging olahan yang dikonsumsi seseorang akan meningkatkan risiko kanker sebesar 18 persen pada orang tersebut," demikian dikatakan IARC dalam rilisnya.

Kategori daging olahan meliputi daging yang diawetkan dengan digarami, difermentasi atau diasapi termasuk hot dogs, sosis, corned beef, daging kering, daging kaleng, serta saus berbahan daging.

IARC menyarankan perlunya membatasi asupan daging terutama daging olahan.

Menanggapi laporan WHO ini, Mentan Barnaby Joyce mengingatkan bahwa daging merah serta daging olahan "bergabung dengan sekitar 474 hal lain yang menurut WHO merupakan penyebab kanker, termasuk berjalan di luar di bawah terik matahari".

Karena itu, Menteri Joyce menilai laporan ini sebagai pengingat perlunya menjaga keseimbangan gizi.

"Saya kira kita tidak perlu langsung mengatakan bahwa jika anda makan sosis anda akan mati karena kanker usus," katanya.

"Anda tidak akan mati, namun anda tentu saja tidak bergantung hanya pada sosis," kata Menteri Joyce.

"Jika anda mengikuti seluruh apa yang dikatakan WHO sebagai penyebab kanker, maka anda akan kembali hidup di gua," katanya.

Kalangan industri daging Meat and Livestock Australia (MLA) mengatakan telah mendengar laporan IARC tersebut.

Dalam pernyataannya MLA menjelaskan bahwa pedoman asupan gizi resmi di Australia adalah 455 gram daging merah yang dimasak perminggu.

"Daging merah seperti daging sapi dan domba merupakan sumber alamiah untuk zat besi, vitamin B12 serta omega 3, zat-zat nutrisi yang diperlukan tubuh dan otak manusia agar berfungsi baik," demikian pernyataan MLA.

Meskipun secara perkapita Australia termasuk negara dengan konsumsi daging yang tinggi, namun MLA menjelaskan bahwa kalangan wanita dan anak-anak di negara ini "kini mengonsumsi lebih sedikit daging merah".

Monday, 26 October 2015

Tehnik Menyerang dan Bertahan


SAKIT GIGI..???, Hanya 7 Menit Reda





Jika Anda saat ini sedang merasakan sakit gigi boleh di coba......
 HANYA BUTUH 7 MENIT HILANGKAN SAKIT GIGI, MAU TAHU CARANYA?

SEMOGA BERMANFAAT, SELAMAT MENCOBA.

"Sakit Gigi”, anda tentu tidak menyukai penyakit yang satu ini, karena selain sakitnya yang tidak tanggung-tanggung juga bisa membuat anda susah makan. Jadi masih percaya dengan lagu “Lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati”..???

Orang yang menderita sakit gigi tidak segan-segan  meneteskan air mata alias menangis karena tak tahan dengan sakitnya, bukan hanya gigi aja yang sakit tapi juga anggota badan lainnya terutama kepala.
Saat sakit gigi, selain tidak punya selera makan bahkan minum obat pun anda harus menahan sakit.

Nah, kali ini teamumpk.blogspot.com ingin membagikan tips jitu hanya dlm wktu 7 menit sakit gigi anda hilang. anda pasti penasaran bkn?

Seperti yg kami kutip situshiburan.com tips ini sdh melalui tahapan penelitian di Kanada sejak tahun 80-an. Penelitian ini pun berhasil menemukan sebuah obat sakit gigi yg paling ampuh hilangkan rasa sakitnya dlm wktu sesingkat mungkin.

Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa es batu bisa hilangkan sakit gigi, jadi anda tak perlu repot-repot  minum obat atau pergi ke dokter, cukup dengan es batu saja rasa sakit gigi anda hilang seketika. bagaimana caranya? kali ini anda tak perlu buka mulut, anda hanya perlu meletak kan es batu tersebut diatas tangan dibagian sela antara jempol dan telunjuk selama 5-7 menit.

Mengapa demikian? karena daerah tersebut ternyata merupakan tempat yg menjadi ujung syaraf yang terhubung dengan pusat nyeri di otak. Jadi anda hanya cukup menggosok-gosokkan es batu di titik tersebut maka dalam waktu 7 menit, rasa nyeri pada gigi anda akan hilang.

Nah, sdh tahu kan tips jitunya? bagikan tips ini ke teman-teman, kerabat, orang tua, anak-anak yg membutuhkan, terutama mereka yang sering merasakan sakit gigi, dengan membagikan artikel ini kita sdh membantu bnyk org. Selamat mencoba


HOT : Rossi vs Marquez



Sumber : detik.com


Valentino Rossi menduga rivalnya, Marc Marquez, sengaja 'bermain-main' dengannya untuk mengganggu persaingan gelar juara dunia. Puncaknya adalah terjadinya insiden di Sepang. Benarkah tudingan Rossi?

Penilaian Rossi bermula di MotoGP Australia lalu. Saat itu terjadi pertarungan ketat hampir sepanjang balapan antara empat pebalap terdepan, yakni Jorge Lorenzo, Marquez, Rossi, dan Andrea Iannone.

Di seri tersebut, Lorenzo berhasil melesat selepas start dan memimpin balapan. Nah, duel ketat terjadi antara Marquez, Rossi, dan Iannone. Ketiga pebalap berbeda tim itu saling menyalip sepanjang jalannya balapan.

Meski lebih banyak terlibat duel dengan Rossi dan Iannone, namun pada akhirnya Marquez justru mampu juara. Dia memacu motornya di lap-lap akhir, lantas menyalip Lorenzo di putaran pamungkas. Tempat ketiga jadi milik Iannone di seri ini, sementara Rossi harus puas di urutan empat.

Usai balapan, Rossi mengaku meninjau video dan melihat adanya keanehan. Dia menuding Marquez cuma bermain-main dengannya dan Iannone, sebelum melakukan serangan ke Lorenzo di putaran terakhir. Rider Movistar Yamaha ini menilai Marquez punya kecepatan yang sangat bagus dan seharusnya bisa memenangi balapan dengan mudah, alih-alih berduel ketat di belakang Lorenzo.

Duel itu diyakini dilakukan agar Lorenzo bisa membuka jarak, sehingga kesempatan untuknya finis di depan rekan setimnya itu kecil. Jika melihat catatan, memang jarak antara Marquez-Lorenzo dengan Iannone-Rossi cukup lebar. Marquez menuntaskan balapan dengan catatan 40 menit 33,849 detik, hanya 0,249 detik di depan Lorenzo. Sementara Iannone berjarak 0,930 detik dari Marquez, dengan Rossi berselisih 1,058 detik.

Rossi pun menyebut ada upaya dari Marquez untuk membantu Lorenzo dalam merebut gelar juara dunia, hal ini setidaknya didukung fakta bahwa keduanya rekan senegara. Insiden serupa diduga terjadi di Sepang, setidaknya menurut kubu Rossi, namun kali ini berujung dengan insiden besar.

Rossi dan Marquez terlibat duel langsung antara lap keempat dan ketujuh. Duel ini lantas berakhir setelah Marquez terjatuh. Rider Repsol Honda itu tampak mendapatkan dorongan dari Rossi saat keduanya sama-sama hendak keluar tikungan. Insiden ini sudah diselidiki dan berakhir dengan hukuman tiga poin penalti untuk Rossi, sehingga pebalap 36 tahun itu bakal memulai balapan terakhir di Valencia pada posisi terbawah.

Tudingan Rossi bahwa Marquez mencoba menghambatnya sedikit banyak bisa diamati dari data balapan. Statistik lansiran situs resmi MotoGP sendiri melihat Yamaha kalah urusan kecepatan dari Honda dan Ducati di Sepang.

Empat pebalap dengan kecepatan tertinggi adalah penunggang Honda dan Ducati. Pedrosa jadi pemuncak daftar dengan kecepatan tertinggi tembus 330 km/jam, di mana rata-rata laju tercepatnya 327,6 km/jam. Marquez, sementara itu ada urutan ketiga dengan kecepatan tertinggi 327,4 km/jam. Dia punya rata-rata 326,2 km/jam.

Sebagai perbandingan, catatan ini jauh lebih baik daripada Rossi yang cuma menempati urutan tujuh, bahkan Lorenzo di posisi enam. Kecepatan tertinggi Rossi di seri ini hanya 325,9 km/jam, sementara rata-rata laju terbaiknya cuma 324,9 km/jam. Lorenzo di sisi lain, terekam punya kecepatan tertinggi di angka 326,5 km/jam dengan rata-rata 325,6.

Lebih jauh, bagaimana laju Marquez dan Rossi di balapan bisa ditilik dari catatan waktu per putaran. Marquez dalam tujuh putaran yang dilaluinya punya catatan terbaik di lap kedua dengan dua menit 0,818 detik. Namun setelah itu catatannya langsung anjlok ke dua menit 2,003 detik pada putaran ketiga, di mana dia dilewati Lorenzo.

Di titik ini, Marquez belum terlibat pertarungan dengan Rossi. Setelah itu catatan waktunya tampak naik turun. Di putaran keempat, Marquez punya catatan dua menit 1,360 detik alias lebih dari 0,5 detik lebih cepat dari lap sebelumnya. Di putaran kelima catatannya merosot lagi jadi dua menit 2,107 detik menyusul duel dengan Rossi, lalu membaik kembali jadi dua menit 1,938 detik di putaran keenam. Putaran keenam inilah yang merupakan putaran sempurna terakhirnya sebelum jatuh.

Sementara Rossi punya catatan waktu yang lebih stabil. Pada lap kedua dia mencatatkan dua menit 1,268 detik, berikutnya dua menit 1,361 detik. Catatannya sempat membaik di lap keempat saat akan bertarung dengan Marquez, yakni dua menit 1,127 detik.

Duelnya dengan Marquez membuat laju Rossi terhambat. Tampak dari catatan waktunya di putaran lima yang cuma dua menit 2,363 detik. Tapi Rossi kemudian mampu mempertajam catatannya menjadi dua menit 1,937 detik di lap keenam, sebelum terjadinya insiden di putaran ketujuh.

Membandingkan data tersebut, patut disebut bahwa Marquez sebenarnya punya potensi lebih baik di seri ini ketimbang Rossi. Setidaknya tampak dari rata-rata kecepatan tertinggi dan kemampuan melahap per putaran yang terlihat dari catatan-catatan waktu terbaik.

Lantas apakah berarti Marquez menahan diri untuk melaju dengan kemampuan maksimalnya? Tak serta merta bisa dipastikan juga karena data statistik terkadang tak mencerminkan kondisi di trek, seperti adanya gangguan teknis atau hal lainnya. Marquez pribadi terus menegaskan tak ada niat untuk sengaja menganggu Rossi, sebagaimana ditudingkan kubu rivalnya tersebut sejak MotoGP Australia lalu.

"Saya tidak mengerti realita atau alasan dari tim Valentino karena di Australia saya berusaha sangat keras dan saya memenangi balapan, jadi saya tidak tahu apa yang mereka inginkan," katanya dikutip Crash.

"Di sini saya mencoba menekan di awal balapan dan mencatatkan dua menit 00 detik di lap kedua. Ketika dia melewati saya pertama kali, saya mencoba mengikuti tapi kemudian saya melihat saya bisa lebih cepat dan mencoba menjalani balapan saya sendiri."

"Tentu saja saya mencoba melewatinya untuk menekan dan membuka jarak antara saya dan dia. Valentino mengganggu saya dan saya mengganggu Valentino karena kami tidak bisa menemukan kecepatan terbaik."

"Ketika Valentino di depan, dia tidak begitu cepat dan setelah insiden tersebut, catatan waktunya satu menit koma banyak dan dua menit koma sedikit, dan saya berpikir bahwa saya mampu melaju lebih cepat," demikian Marquez.

Perbandingan Catatan Waktu Marquez-Rossi di Tujuh Lap Pertama.

Marquez:
Lap 1: 2'06.559 (Posisi 2)
Lap 2: 2'00.818 (Posisi 2)
Lap 3: 2'02.003 (Posisi 3)
Lap 4: 2'01.360 (Posisi 4)
Lap 5: 2'02.107 (Posisi 3)
Lap 6: 2'01.938 (Posisi 3)
Lap 7: 2'39.713 (Out)

Rossi:

Lap 1: 2'06.943 (Posisi 3)
Lap 2: 2'01.268 (Posisi 4)
Lap 3: 2'01.361 (Posisi 4)
Lap 4: 2'01.127 (Posisi 3)
Lap 5: 2'02.363 (Posisi 4)
Lap 6: 2'01.937 (Posisi 4)
Lap 7: 2'04.166 (Posisi 3)