Friday, 23 October 2015

Perpustakaan Kuda Keliling - Slamet




Kurangnya kesadaran masyarakat tentang mentingnya membaca membuat Negara ini jauh tertinggal dari bngsa-bangsa lain yang sangat memperhatikan generasi mudanya, terutama dalam hal membaca. Karena membaca adalah kunci mendapatkan ilmu pengetahuan. Semoga berita ini menjadi inspirasi untuk kita agar lebih peduli terhadap anak-anak kita untuk membimbing mereka agar gemar membaca :
 Bermodal kuda dan tas kain berisi beberapa buku lokal dan Bahasa Inggris, pria bernama Ridwan Sururi berkeliling di sekitar desa di Gunung Slamet Jawa Tengah.
Kehadirannya pun mendunia, beberapa media asing seperti MSN, MalayOnline, AOL.com, Huffington Post turut memberitakan pria berusia 42 tahun yang karib disapa Ruri berkat perpustakaan kuda keliling miliknya.
"Ia berharap bisa mendorong anak-anak untuk membaca," demikian dikutip dari Reuters, Jumat (22/10/2015).
Tiga hari sepekan, Ruri dan kudanya yang bernama Luna melakukan perjalanan membawa buku gratis untuk anak-anak. Ia berkeliling seputar pedesaan di Gunung Slamet.
"Tujuan dari perpustakaan ini untuk mendorong orang-orang membaca. Alasan mengapa saya menggunakan kuda karena menurutku bisa menarik perhatian anak-anak... Tanpa disadari, minat mereka dalam membaca akan tumbuh. Jadi, akan lebih mudah jika mendatangi mereka," ucap Ruri.
"Ini adalah ide yang baru ... mendorong anak-anak .. tanpa akses mudah ke perpustakaan .. untuk membaca. Dan anak-anak sepertinya juga menyukainya.
Ruri mengaku seluruh buku di perpustakaannya merupakan sumbangan. Sementara kehadirannya dikenal dengan perpustakaan kuda.
"Aku sangat senang dengan perpustakaan kuda ini. Karena itu membantuku mendapatkan pengetahuan dan membantuku mengerjakan pekerjaan sekolah," salah satu pelanggan anak-anak bernama Febriyan Eko Wiyanto.
"Sama sekali tidak ada biaya untuk ini, aku meminjam buku-buku secara gratis. Aku berharap koleksi bukunya bertambah dan anak-anak di desa ini akan membaca lebih banyak dan menjadi pintar," timpal Neng Suryani.
Meskipun tingkat melek huruf di Indonesia sangat tinggi, penduduk setempat mengatakan anak-anak lebih tertarik menonton televisi.
Sumber  : Liputan6.com

Thursday, 22 October 2015

Evakuasi Korban Asap : Jokowi Minta Segera






Jakarta - Presiden Joko Widodo hari ini menggelar rapat membahas bencana kebakaran hutan dan lahan yang berdampak timbulnya kabut asap. Jokowi memerintahkan agar warga di wilayah yang terdampak asap tebal segera dievakuasi.

"Kemarin sudah dirapatkan di Kemenko Polhukam mengenai proses evakuasi. Saya kira proses itu segera dilaksanakan," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Kantor Presiden, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (23/10/2015).

Selain itu, Jokowi tetap meminta agar upaya penanggulangan kebakaran dan asap terus dilakukan secara masif. "Saya instruksikan untuk penanganan yang fokus untuk menanggulangi api dan asap dilakukan secara masif," kata Jokowi.

Jokowi menilai, upaya evakuasi itu tidak perlu hingga ke luar kota, karena akan menyulitkan. Dia ingin upaya ini dengan memanfaatkan kantor-kantor pemerintah yang ada.

Evakuasi ini diprioritaskan bagi golongan rentan, yakni bayi, anak-anak, perempuan dan manula.

"Saya kira juga tidak perlu evakuasi luar kota, karena bisa saja evakuasi disiapkan di kota itu, di kantor bupati atau yang lainnya yang dipakai khusus untuk ibu dan anak-anak dan diberi penutup, AC-nya ada, dan ada untuk mencegah asap masuk. Dan juga ada untuk pembersih udara. Karena kalau evakuasi luar kota akan lebih menyulitkan," kata Jokowi.

"Semua kementerian agar berkosenstrasi dan masuk ke lapangan," tambahnya.

Suber : detik.com

Menghafal Al Qur'an dengan 7 T


Ayah & Husain



Ceramah : Asy Syaikh ‘Ali Al ‘Utaibi Ash Shoifiyyah*

Strategi ini terbukti manjur untuk mempermudah hafalan Al-Quran. Saat materi ini disampaikan sewaktu di Thaif, pemateri telah mengujikan strategi ini ke beberapa anak didiknya, dan hasilnya memuaskan.
Rata-rata seseorang membutuhkan waktu 20-30 menit untuk menghafalkan satu halaman Al-Quran, tetapi setelah mempraktikan strategi ini, ia hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit saja.
Strategi 7 T yang dimaksud adalah 1. Tahyiah (Persiapan), 2. Takhayyul (Berimajinasi), 3. Taskhin (Pemanasan), 4. Tarkiz (Konsentrasi), 5. Tartil (Baca Perlahan), 6. Tikrar (Diulang-ulang), 7. Tarabuth (Ikatan).
Berikut penjelasannya :
  1. Tahyiah (persiapan)
Persiapan di sini mencakup persiapan kondisi diri, tempat, dan waktu.
Kondisikan diri sesiap mungkin untuk mengahafal Al-Quran, kosongkan diri dari hal-hal yang merusak konsentrasi, kemudian pilih tempat dan waktu yang tepat.
  1. Takhayyul (berimajinasi)
Bagi kamu yang mengerti Bahasa Arab, maka itu sungguh modal yang luar biasa untuk bisa mempermudah menghafal Al-Quran. Kalau belum, maka bisa melihat ke terjemahan. Tujuannya adalah untuk memahami apa yang dihafal. Ketika kamu paham apa yang kamu hafal, maka proses menghafal pun akan terasa lebih mudah. Memahami apa yang dihafal juga membantu berimajinasi menemukan penghubung antar ayat, sehingga hafalan menjadi lebih kokoh.
  1. Taskhin (pemanasan)
Saat mulai menghafal, jangan paksakan jumlah yang dihafal. Dalam menghafal Al-Quran, tidak ada yang mewajibkan kamu memulainya dengan utuh satu ayat (bila ayatnya panjang). Mungkin kamu bisa memulai dengan satu baris, atau beberapa kata sebagai pemanasan.
  1. Tarkiz (konsentrasi)
Segala pekerjaan membutuhkan konsentrasi agar membuahkan hasil yang maksimal. Tingkat konsentrasi berbanding lurus dengan kecepatan menghafal. Semakin kamu konsentrasi, semakin cepat pula hafalan tersimpan di memori.
  1. Tartil (baca perlahan)
Eja huruf per huruf. Amati hurufnya satu per satu. Resapi kata per kata. Baca dengan tenang dan dalam tempo perlahan. Jangan tergesa-gesa.
  1. Tikrar (diulang-ulang)
Tingkat hafalan manusia berbeda-beda. Ada yang membutuhkan satu kali pengulangan agar hafalannya tertancap di memori. Dan banyak yang membutuhkan lebih dari satu kali. Jangan terburu-buru melanjutkan hafalan, ulang dan ulang terlebih dahulu apa yang sedang dihafal, baru kemudian lanjutkan.
  1. Tarabuth (ikatan)
Temukan korelasi antara ayat per ayat dan halaman per halaman. Banyak orang yang lupa di mana hafalannya saat pergantian ayat atau pun pergantian halaman. Ini bisa dikurangi dengan menemukan atau bahkan dengan menciptakan kaitan ayat atau halaman tadi.
Bisa berupa makna ayat, sebagai contoh bila ayat-ayat yang dihafal menceritakan sebuah kisah, dan ini banyak ditemukan di Al-Quran. Atau bisa dengan melihat kemiripan kata atau huruf dari pertemuan ayat atau halaman. Selamat Mencoba. Ma’akumun Najaah.

*Tulisan ini disampaikan dalam Daurah Asy Syaikh ‘Ali Al ‘Utaibi Ash Shoifiyyah fi Hifdzil Quran di Kota Thoif, tenggara Kota Makkah, Arab Saudi, yang dimuat di laman resmi Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN XIV) Tahun 2015.
Sumber : Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Benjamin Netanyahu is Refused in Jordan



Benjamin Netanyahu
King Abdullah

Amman, 10 Muharram 1437/23 October 2015 (MINA) – Jordanian official sources revealed that King Abdullah of Jordan refused to receive Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu in Amman because of the failure of the latter to abide by his pledges concerning the Aqsa Mosque.
A few days ago, Hebrew sources leaked news on Netanyahu’s approval to meet Palestinian President Mahmoud Abbas in Amman in the presence of King Abdullah of Jordan and the American Secretary of State John Kerry, The Palestinian Information Center (PIC) quoted by Mi’raj Islamic News Agency (MINA) as reporting.
The sources said that King Abdullah refused to receive Netanyahu because he did not abide by his promises in the last-minute summit hosted by King Abdullah in November, 2014 and attended by Netanyahu and Kerry while boycotted by Abbas.
The summit stressed on maintaining the current situation in the holy places in east Jerusalem and respecting the Jordanian role in maintaining and catering for the sacred sites in Jerusalem which has been violated by the Netanyahu government.
The Jordanian government underlined that it will confront any attempt to change the current situation at the Aqsa Mosque whether by temporal or spatial division of the holy site.(T/P008/R07)
Source : Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Go-Jek , Siapa Investornya..???





Jakarta - Tarif promosi yang terus-menerus diperpanjang oleh Go Jek memunculkan sebuah pertanyaan. Siapa sih investor yang 'membuang-buang' uangnya dengan mendanai layanan ojek digital tersebut?

Nadiem Makarim, CEO Go-Jek menyebut bahwa layanannya itu sudah mempunyai sejumlah investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Sayangnya, ketika ditanya siapa saja yang menjadi investor Go-Jek, Nadiem malah bungkam tidak memberi jawaban.

"Ada banyak (investor). Tapi saya tidak bisa kasih tahu," tegas Nadiem saat dijumpai usai acara peluncuran layanan Go-Mart di Letter D, Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Padahal beberapa waktu lalu menyuntik dana di Go-jek telah buka suara. Akhir September lalu misalnya, perusahaan investasi Northstar Group mengkonfirmasi soal kabar investasinya di bisnis ojek online Go-Jek.

"Kita invest iya, kita dari awal bantu Go-Jek," kata Pendiri Northstar Group Patrick Walujo di forum Northstar Equity Partners, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Patrick mengatakan investor yang masuk ke bisnis Go-Jek berasal dari beberapa investor yang berasal dari luar dan dalam negeri. Sayangnya Patrick merahasiakan berapa investasi yang dikeluarkan untuk mendanai bisnis Go-Jek. "Kita lihat potensi Go-Jek ke depan masih besar, makanya kita investasi," katanya kala itu.

Selain Northstar, Sequoia Capital dikabarkan menjadi salah satu investor di Go-Jek. Perusahaan investasi asal California ini disebutkan menanamkan uangnya sebesar USD 20 juta atau sekita Rp 274 miliar. Ada juga nama Arthur Benjamin. Ia disebut-sebut menjadi angel investor Go-Jek dari awal berdiri.

Nadiem menjadi salah satu petinggi teknologi Tanah Air yang akan dibawa Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat. Meski dijadwalkan akan bertemu sejumlah penguasa Sillicon Valley, Nadiem tidak berniat mencari investor.

"Ini bukan untuk kami, tapi untuk negara. Saya diminta untuk membantu teman-teman kita (startup baru) yang belum mendapat investasi. Ya bantu-bantu jualan di sana," ujar Nadiem.

Sumber : detik.com